Blitar (ANTARA News) - Sebuah truk yang dikendarai oleh pengemudi belasan tahun menabrak teras rumah warga di Kota Blitar, Jawa Timur, menyebabkan seorang meninggal dunia dan enam warga lainnya terluka.

Kepala Unit Lalu Lintas Polres Blitar Kota Ipda Liestyo Nugroho pada Selasa mengatakan, sebuah truk yang dikendarai Surya Pradika (19 thn), warga Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar melaju dari arah utara ke selatan.

"Sampai di Jalan Jati, Kota Blitar, truk hendak mendahului kendaraan di depannya, tapi di bagian barat jalan, parkir sebuah mobil Kijang, sehingga pengemudi truk tidak bisa mengendalikan truknya dan banting setir, sehingga menabrak (teras)," katanya.

Truk yang tidak terkendali itu menabrak beberapa warga yang sedang berada di teras. Seorang warga, Bagio Nur (25), warga Kelurahan Sukorejo, Kota Blitar, meninggal dalam kejadian itu, dan enam warga lainnya terluka.

Sementara itu, Agung, salah seorang korban yang selamat mengatakan saat itu ia dengan teman-temannya sedang duduk santai sambil minum kopi. Ia kaget, sebab truk itu tiba-tiba menabrak teman-temannya.

"Ada satu teman saya yang meninggal dunia, tapi ada juga yang patah kaki. Semuanya masih dirawat di rumah sakit," kata Agung.

Ia tidak mengetahui persis apakah sopir itu mengantuk atau mabuk. Ia hanya berharap yang menabrak bertanggungjawab, termasuk atas kematian rekannya itu.

Kondisi truk terlihat ringsek di bagian depan. Kaca depannya pecah dan berhamburan. Teras rumah warga juga mengalami rusak parah. Selain itu, di bagian bawah truk, sejumlah alas kaki milik warga yang ditabrak masih berserakan.

Dua orang mengalami patah tulang akibat insiden itu, sehingga harus dirawat intensif. Sedangkan, warga yang meninggal, yaitu Bagio Nur, sudah diurus keluarganya dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) kelurahan setempat.

Hingga kini, kepolisian setempat masih memroses kejadian ini. Kendaraan yang menabrak teras rumah warga itu juga diupayakan segera dievakuasi. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian itu.

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016