Kuala Lumpur (ANTARA News) - Media massa di Malaysia, Jumat, memberitakan bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia Najib Tun Razak telah membantah berita-berita luar negeri bahwa dirinya telah meminta maaf kepada Menhan Indonesia Juwono Sudarsono. "Saya tidak minta maaf kepada Menhan Indonesia Juwono Sudarsono ketika ada pertemuan di Bali belum lama ini," demikian harian Star, mengutip pernyataan Najib kepada wartawan ketika menghadiri pertemuan pimpinan UMNO, di Kuala Lumpur, Kamis. Kepada para wartawan, Najib mengatakan bahwa ia hanya mengatakan kepada Juwono perlunya kesepakatan untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan. Juwono, menurut Najib, setuju perlunya aturan yang jelas bagi para komandan angkatan laut di tingkat lapangan. Najib juga mengatakan Indonesia setuju bahwa komandan angkatan laut dimita bertindak arif untuk menghindari emosi dan sikap yang kurang menyenangkan dengan cara adanya aturan yang disepakati bersama. "Kami mempertimbangkan hubungan baik di antara kedua pemimpin politik. Tidak ada alasan mengapa isu Ambalat tidak dapat dibicarakan di antara kedua negara yang punya hubungan baik," kata Najib yang dikutip media massa Malaysia. "Lalu, tidak ada pernyataan minta maaf," tambah Najib. Dalam pernyataan pers itu, Najib tidak mengatakan Menhan RI Juwono telah memberikan pernyataan bohong kepada publik. Dua hari lalu, Menhan Juwono mengatakan kepada pers Indonesia bahwa Menhan Malaysia sekaligus Deputi PM Malaysia Datuk Najib Tun Razak telah minta maaf melalui dirinya. Pemerintah Malaysia meminta maaf atas pelanggaran wilayah RI yang dilakukan aparat Angkatan Laut Malaysia, di perairan Ambalat pada 24-25 Februari silam. Pernyataan maaf itu disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia kepada Menhan RI Juwono Sudarsono dalam pertemuan informal Menhan se-ASEAN di Nusa Dua, Bali, 23-25 Maret 2007. "Karena status wilayah perairan Ambalat yang masih status quo maka kerap menimbulkan salah paham. Mungkin ada forum tersendiri yang akan dipandu Menlu untuk membahas status Ambalat," kata Menhan Juwono Sudarsono usai pembahasan rencana kerja pembangunan nasional 2008 di Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu. Juwono mengungkapkan, selain meminta maaf, Menhan Malaysia juga berjanji untuk memberikan pengarahan sebaik-baiknya kepada aparat di lapangan agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa. Atas permintaan maaf itu, Indonesia bisa menerima dan mengajukan usulan agar rotasi terhadap para petugas yang melakukan patroli di perbatasan juga diperhatikan, sehingga aksi pelanggaran seperti yang terjadi di Ambalat tidak terjadi lagi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007