Canberra (ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa Muslim Indonesia di Universitas Canberra, Sabtu, memanjatkan doa bersama dan tahlilan bagi penyanyi legendaris, Chrismansyah Rahadi yang populer dengan panggilan Chrisye, yang meninggal Jumat pagi (30/3) di Jakarta. Informasi yang dihimpun ANTARA News dari Ketua Tanfiziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (NU) Australia dan Selandia Baru, Arief Zamhari, menyebutkan, pemanjatan doa bersama bagi Chrisye itu dilakukan di Musholla Universitas Canberra (UC), Sabtu sore. "Selain pemanjatan doa dan tahlilan bagi Chrisye, rekan-rekan Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) UC juga menggelar pembacaan shalawat dan pembacaan doa bagi almarhum Fadhil Ahmad dan pembacaan surah Yusuf dan Maryam bagi calon bayi Pak Bugi (UC)," katanya. Wafatnya penyanyi legendaris, Chrisye Jumat pagi di Jakarta, tidak hanya menyentakkan para pencintanya di Indonesia tetapi juga warga Indonesia di Canberra, Australia. Mereka umumnya terkejut dan merasa kehilangan penyanyi itu kendati telah mengetahui sakit yang dideritanya sejak lama. "Saya jelas sedih mengetahui kabar meninggalnya Chrisye. Kita semua sangat kehilangan penyanyi legendaris ini," kata Dianing Muchtar. Istri diplomat muda RI itu mengatakan, ia dan anggota keluarganya di Tanah Air sangat menyenangi lagu-lagu Chrisye. "Salah satu lagu beliau yang sangat saya suka adalah `Anak Sekolah`. Bagi saya, belum ada penyanyi Tanah Air yang bisa menyamai kehebatannya," kata Dianing. Sependapat dengan Dianing, warga Indonesia lainnya, Anastasya Awal, juga mengaku "kaget" dengan kabar meninggalnya penyanyi yang telah mengeluarkan sekitar 28 album rekaman itu. "Walaupun Chrisye sudah lama menderita sakit namun belakangan ini saya tahu beliau mulai sembuh dan baik-baik saja. Sejak saya kecil, saya sudah sering mendengar lagu-lagunya," katanya. Bagi Anastasya, selain suaranya yang merdu dan khas, makna di balik lirik-lirik lagu Chrisye cukup dalam dan mengena di hati pencintanya. Chrisye juga merupakan sosok penyanyi legendaris yang dapat dijadikan contoh oleh generasi muda belantika musik Indonesia karena semangat juangnya yang tinggi dan pengalaman hidupnya yang sangat berwarna, katanya. Penyanyi legendaris itu meninggal di usia 57 tahun akibat sakit kanker paru-paru yang dideritanya sejak lama. Manager pribadi Chrisye, Emil, menjelaskan Chrisye menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 04.00 WIB di rumah kediaman Jalan Asem II Nomor 80 Cipete, Jakarta Selatan di tengah semua anggota keluarganya yang berkumpul untuk merelakan kepergian suami dan ayah dari empat anak itu. Jenasah Chrisye dikebumikan di Pemakaman Umum Jeruk Purut Jakarta Selatan setelah ibadah Shalat Jumat.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007