Mau tidak mau, jika itu sudah menjadi kebijakan pemerintah kita harus siap dan kami di Mataram siap menjadi lokasi uji coba untuk wilayah NTB,"
Mataram (ANTARA News)- Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, siap menjadi tempat uji coba sekolah sehari penuh (full day school) yang akan diterapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Mau tidak mau, jika itu sudah menjadi kebijakan pemerintah kita harus siap dan kami di Mataram siap menjadi lokasi uji coba untuk wilayah NTB," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram H Sudenom di Mataram, Selasa.

Menurutnya, jika Mataram terlebih menjadi salah satu daerah uji coba sekolah sehari penuh, pihaknya akan memilih beberapa sekolah tertentu yang dinilai dapat menerapkan kebijakan tersebut.

Sekolah yang aka dipilih tentunya, perwakilan semua jenjang tingkatan yakni mulai SD, SMP, SMA/SMK sederajat.

"Uji coba ini tentu untuk, melihat, mengevaluasi, menganalisa kelemahan dan kelebihan program itu agar dapat menjadi perubahan yang lebih baik untuk dilaksanakan," katanya.

Di sisi lain, Sudenom tidak menampik bahwa program sekolah sehari penuh dapat memimbulkan rasa jenuh bagi anak-anak, karena itu pemerintah harus dapat merancang sistem pelajaran yang menyenangkan pada jam tambahan tersebut.

Sistem pembelajaran dalam jam tambahan itu juga harus dapat terakomodasi dalam kurikulum.

"Kita juga pernah merasakan menjadi siswa, jadi tahu jam-jam munculnya rasa jenuh," katanya.

Menyinggung tentang kesiapan sumber daya manusia (SDM), Sudenom mengatakan, kalau masalah SDM dalam hal ini guru pasti tetap akan menerima karena itu sudah menjadi tugas mereka.

"Kalau sudah menjadi tugas, sampai tengah malampun guru pasti siap mengajar, tetapi yang kita pikirkan adalah siswa," katanya.

Terkait dengan itu, Dikpora Mataram saat ini menunggu hasil kajian dari pemerintah terhadap wancana penerapan sekolah sehari penuh.

"Prinsipnya, Kota Mataram siap dan siap menjadi lokasi uji coba jika itu harus diujicobakan," kata Sudenom.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016