Mekkah (ANTARA News) - Sebanyak 17 kelompok terbang (kloter) calon haji gelombang pertama dijadwalkan tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, Arab Saudi, Sabtu.

Menurut Kepala Daker Airport Madinah Nurul Badruttamam, kloter-kloter tersebut adalah dua kloter dari Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 7 dan JKG 8), dua kloter dari Embarkasi Solo (SOC 10 dan SOC 11), tiga kloter dari Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS 8, JKS 9, dan JKS 10), satu kloter dari Embarkasi Banjarmasin (BDJ 4).

Tiga kloter lainnya berasal dari Embarkasi Surabaya (SUB 8, SUB 9, dan SUB 10), satu kloter Embarkasi Balikpapan (BPN 3), satu kloter dari Embarkasi Palembang (PLM 4), satu kloter dari Embarkasi Makassar (UPG 4), satu kloter dari Embarkasi Batam (BTH 5), satu kloter dari Embarkasi Medan (KNO 4), dan satu kloter dari Embarkasi Aceh (BTJ 4).

Sebelumnya data jumlah kedatangan calon haji mulai Selasa (9/8) hingga Sabtu pukul 08.00 waktu Arab Saudi mencatat 23.304 calon haji telah mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.

Jamaah itu diterbangkan dalam 58 kelompok terbang didampingi total 290 petugas kloter dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines.

Jamaah gelombang pertama ini akan berada di Madinah selama lebih kurang sembilan hari untuk menunaikan ibadah Arbain --shalat wajib 40 rakaat tanpa putus di Masjid Nabawi-- sebelum kemudian menuju Mekkah untuk menjalani prosesi puncak haji.

Sementara itu dalam pernyataan terpisah Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menjelaskan paling tidak ada tiga hal yang dilakukan jamaah haji saat mendarat di bandara.

Pertama proses imigrasi dan pengecekan visa, disini jamaah harus melakukan pengecekan sidik jari. Kedua, keluar melalui pintu pemeriksaan, seluruh barang bawaan masuk pemindai barang menggunakan sinar x. Ketiga, menuju ruang tunggu dan selanjutnya menuju pemondokan dengan bus.

Menurutnya proses tersebut memakan waktu sekitar dua jam. "Selama perjalanan menuju hotel, dokumen paspor jamaah haji dikumpulkan oleh petugas dan disimpan. Hal ini dilakukan guna menjaga keamanan dokumen jamaah selama di Saudi" katanya.

Pemeriksaan terhadap barang bawaan jamaah merupakan bagian tak terpisahkan dari proses imigrasi oleh petugas Arab Saudi. Agar proses lancar jamaah diimbau untuk memastikan kelengkapan dokumen seperti paspor dan visa serta tidak membawa barang yang dilarang oleh Pemerintah Arab Saudi, seperti obat-obatan atau rokok secara berlebihan.

Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016