Jakarta (ANTARA News) - Juara turnamen sepakbola internasional U-15, Gothia Cup 2016 di Gotheborg, Swedia, yaitu ASIOP Apacinti Jakarta, mendapatkan penghargaan berupa jaminan beasiswa pendidikan tinggi dari University Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.

"Perhargaan yang untuk Reyhan Abdulhakim dan kawan-kawan ini," kata Rektor University Jababeka, Jony Haryanto, di Jakarta, Selasa, merupakan penghargaan atas prestasi yang diraih oleh atlet sepakbola muda Indonesia pada kejuaraan internasional.

"Kami akan memberikan beasiswa 100 persen bagi mereka. Beasiswa akan berlaku setelah semuanya menyelesaikan pendidikan wajib SMA-nya," kata Haryanto, dalam keterangan tertulisnya.

Menurut dia, meski beasiswa belum bisa diberikan saat ini karena para pemain belum menyelesaikan pendidikan wajibnya. Untuk itu pihaknya akan menyimpan dan menyiapkan beasiswa ini untuk beberapa tahun kedepan dengan harapan jaminan kehidupan dan kompetensi bagi atlet tetap ada.

Dengan begitu, dia berharap kasus atlet-atlet berprestasi bagi Indonesia tapi setelah berhenti dari atlet hidupnya menyedihkan, tidak akan terjadi kepada pemain-pemain yang saat ini telah memberikan gelar juara sepak bola level dunia khusus di U-15 bagi Indonesia. 

Hal yang sama dikatakan Ketua Yayasan University Jababeka, Darmono. Menurut dia, penghargaan yang diberikan ini cukup setara dengan apa yang telah diperjuangkan oleh pemain-pemain ASIOP Apacinti. Mereka memberikan prestasi gemilang bagi Indonesia.

"Setahu saya, selama ini Indonesia tak pernah meraih prestasi juara di level kejuaraan yang kelas dunia. Apa yang mereka raih, ini harus diapresiasi Semoga ke depan mereka bisa memberikan prestasi yang tinggi lagi bagi Indonesia di tingkat senior," katanya.

Sementara itu, Direktur ASIOP Apacinti, Ade P Syarief, memastikan jumlah beasiswa yang diberikan kepada pemain-pemainnya nilainya mencapai ratusan juta. Jumlah itu cukup besar karena dengan jumlah 17 anak, total beasiswa yang diberikan hampir Rp 8 miliar.

"Bukan jumlahnya, tapi kepastian jaminan setelah mereka lulus SMA, nilainya lebih besar dari jumlah itu sendiri," katanya

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016