Makassar (ANTARA News) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI di Makassar, Sulawesi Selatan, tidak lama lagi akan ditingkatkan statusnya menjadi Markas Komando Armada Tengah (Armateng) TNI Angkatan Laut, melengkapi Armada Barat (Armabar) dan Armada Timur (Armatim) yang ada selama ini. Komandan Armateng nantinya akan dipegang oleh seorang panglima dengan pangkat bintang dua (Laksamana Muda), sementara Markas Komando Lantamal VI akan dipindahkan ke Tarakan, Kalimantan Timur, kata Komandan Lantamal VI Makassar, Laksamana Pertama TNI Ir Gatot Sudijanto, Kamis. Menurut dia, peningkatan status itu akan dilakukan untuk memperkuat pengamanan perairan di wilayah timur Indonesia dari aktivitas illegal, terutama oleh pihak asing, demi menjamin tetap tegaknya kedaulatan RI di laut. Laksma Gatot menjelaskan, pemindahan Mako Lantamal VI sedang diproses dan akan direalisasi secara bertahap, namun ia belum menyebutkan jadwal pasti pemindahan Mako Lantamal VI tersebut dan hanya memperkirakan akan dimulai sekitar Juni 2007. "Pemindahan ini nantinya akan dilakukan secara bertahap, tidak secara serentak mengingat anggaran yang kita miliki terbatas," ungkapnya. Pihak Lantamal VI dan Pemerintah Kota Tarakan masih membahas masalah pembebasan tanah sekitar 300 hingga 400 hektar di Pantai Mamburungan yang akan menjadi Mako Lantamal VI. Pada areal itu, kata gatot, akan dibangun sarana dan fasilitas Lantamal seperti lapangan tembak, gudang perbekalan kapal, penyimpanan senjata dan sarana olahraga serta fasilitas lain yang nanti dibutuhkan Personil Lantamal VI dan Batalyon Marinir yang juga akan ditempatkan di sana. Kendala yang dihadapi Lantamal VI dalam mengamankan wilayah laut Selat Makassar antara lain masih kekurangnya personil serta kapal patroli. Lantamal VI membawahi Lanal Balikpapan, Palu, Kendari, Banjarmasin dan Sangata. Penyelundupan bahan peledak dan "illegal fishing" merupakan potensi ancaman paling menonjol di Selat Makassar, kata Gatot.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007