Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Kamis ini ditutup melemah karena aksi ambil untung setelah empat sesi perdagangan (sejak 5 April 2007) mengalami penguatan. IHSG ditutup turun tipis 0,647 poin atau 0,03 persen menjadi 1.930,397, sedangkan Indeks LQ45 melemah 0,877 poin atau 0,21 persen ke posisi 415,167. Volume perdagangan mencapai 2,821 miliar saham dengan nilai Rp3,078 triliun dari 37.932 kali transaksi. Analis Riset PT BNI Securities, M. Alfatih, kepada ANTARA News, Kamis, mengatakan bahwa penurunan indeks lebih disebabkan aksi ambil untung saja. "Wajarlah setelah beberapa kali mengalami kenaikan, bebrapa investor merealisasikan keuntungannya," katanya. Menurut Alfatih, indeks yang telah menguat dalam beberapa sesi terakhir juga telah memasuki posisi jenuh beli dari segi teknikal, hal ini telah memicu investor, terutama investor lokal dan jangka pendek, untuk melakukan aksi ambil untung. Selain itu, lanjutnya, turunnya indeks juga mengikuti pelemahan indeks hampir di seluruh bursa regional. "Kekhawatiran suku bunga AS setelah catatan dari pertemuan Federal Reserve baru-baru ini mengindikasikan bahwa bank sentral tidak akan mengesampingkan sebuah kenaikan suku bunga untuk menahan laju inflasi," tambahnya. Alfatih mengungkapkan bahwa kondisi ini hanya koreksi biasa saja, karena saham yang naik masih mendominasi pasar. "Jika turunnya hingga ke level di bawah 1.915 itu baru mengkhawatirkan," jelasnya. Pada perdagangan Kamis Ini, pergerakan saham yang naik masih mendominasi pasar sebanyak 87 dibanding yang turun 59 dan 63 bergerak mendatar. Penurunan indeks ini dipimpin oleh anjloknya harga saham Aneka Tambang (ANTM), Telkom (TLKM), Indosat (ISAT), Astra Internasional (ASII) dan Internasional Nickel (INCO). Saham ANTM melemah Rp250 menjadi Rp15.100, TLKM menurun Rp200 ke posisi Rp10.250, ISAT terjun Rp50 ke Rp6.350, ASII terkoreksi Rp150 menjadi Rp13.550 dan INCO turun Rp550 ke level Rp59.200. Sementara masih menguat saham Tambang Timah (TINS), Bank Mandiri (BMRI), Bumi Resources (BUMI) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) masih menahan indeks untuk tidak turun tajam. Saham TINS terangkat Rp50 ke posisi Rp14.400, BMRI menguat Rp125 menjadi Rp2.875, BUMI terdorong Rp30 ke posisi Rp1.360 dan PGAS menambah Rp50 ke harga Rp10.600. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007