Sampang (ANTARA News) - Sebanyak 24 sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA dan sederajat di Kota Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, terendam banjir akibat luapan Sungai Kalikemuning yang terjadi sejak Senin (10/10) dan hingga kini masih berlangsung.

Akibatnya, kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan itu terpaksa dihentikan, karena ruang kelas tergenang banjir, kata Kabid Kurikulum dan Mutu Pendidikan pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang Arif Budiansor di Sampang, Selasa malam.

Jumlah sekolah yang tergenang banjir ini, sesuai hasil pendataan terbaru yang dilakukan petugas lapangan, serda berdasarkan laporan para kepala sekolah, katanya.

Sebelumnya, jumlah sekolah yang dilaporkan tergenang banjir oleh petugas penanggulangan bencana hanya tujuh sekolah, meliputi, sekolah tingkat SD, SMP dan SMA.

Namun, setelah dilakukan pendataan ulang, serta pemantauan secara langsung tim Disdik Sampang diketahui, jumlah sekolah yang tergenang banjir sebanyak 24 sekolah.

"Jadi, sejak banjir hari pertama pada Senin (10/10) kemarin ke-24 sekolah ini sudah diliburkan, karena memang tidak bisa menyelenggarakan aktivitas belajar mengajar," katanya, menjelaskan.

Pihak Disdik telah meminta para kepala sekolah agar siswa di sekolah-sekolah terkena banjir dan terpaksa diliburkan itu, hendaknya memberikan pelajaran tambahan seperti bimbingan khusus atau tugas mandiri.

Tujuannya agar siswa tidak ketinggalan mata pelajaran, sehingga mereka tetap bisa memahami materi pelajaran sekolah.

Berikut data-data sekolah di Kota Sampang yang terpaksa diliburkan akibat terendam banjir sejak Senin (10/10) yakni SDN Dalpenang 1, SDN Dalpenang 2, SDN Dalpenang 3, SDN Gunung Sekar 4, SDN Gunung Sekar 5, SDN Gunung Sekar 6, SDN Rongtengah 1, SDN Rongtengah 2, SDN Rongtengah 4, SDN Karang Dalam 1, SDN Pangung 1, SDN Pangung 2, dan SDN Gunung Madah 3.

Kemudian SMP Negeri 2, SMP Negeri 3, SMP Negeri 6, SMP Darus Sahid, SMP At-Tanwir, SMP Wali Songo, SMP Abu Rasyad, SMA Darus Sahid, SMA At-Tanwir, SMK Negeri 1, dan SMK Wali Songo.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016