Semarang (ANTARA News) - Seorang oknum polisi berinisial N yang sehari-hari bertugas di Polda Jawa Tengah diduga menjadi dalang pembunuhan terhadap seorang pengusaha, Trenggono Sutejo (67), penduduk Jalan Rinjani Nomor 6 Semarang dengan enam luka tembak di tubuhnya. Keterangan yang dihimpun di Polda Jateng, Sabtu, menyebutkan, oknum polisi bersama seorang mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Semarang berinisial H (22) ditangkap petugas di kawasan Sampangan Semarang, Sabtu dini hari. Sampai kini keduanya sedang menjalani pemeriksaan di Mapolda Jateng Jalan Pahlawan Semarang. Seperti diwartakan seorang mayat laki-laki bernama Trenggono Sutejo (67) penduduk Jalan Rinjani nomor 6 Kelurahan Bendungan Kecamatan Gajahmungkur Semarang, Senin (12/3), ditemukan di Sigar Bencah Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang dengan luka tembak di tubuhnya. Kapolwiltabes Semarang, Kombes Guritno Sigit Wiranto pada waktu itu, mengatakan, memang ada luka tembak di tubuh korban, tetapi secara persisnya, pihaknya belum tahu. "Saya hanya terima laporan bahwa ada luka tembak di bagian badannya," katanya. Di samping itu, kata dia, di lokasi kejadian juga ditemukan tiga proyektil peluru. "Saya belum tahu kaliber peluru yang digunakan oleh pelaku," katanya. Ia menambahkan, indikasi atau motif pembunuhan itu memang belum jelas, tetapi pihaknya memperkirakan ada kaitannya dengan usaha atau bisnisnya. Korban ditemukan pertama kali oleh Suharyo penduduk Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Semarang pukul 06.15 WIB ketika sedang mencari rumput, kemudian dilaporkan ke Polres Semarang Selatan. Beberapa saat kemudian tim dari Polres Semarang dan Polwiltabes Semarang datang ke lokasi kejadian dan langsung membawa mayat dengan luka tembak di bagian kepala (dua tembakan) dan dada (empat tembakan) ke Rumah Sakit Bhayangkara daerah setempat. Di tempat kejadian ditemukan tiga proyektil peluru, kemudian sarung telepon seluler, jam tangan merk rolex, serta cincin dengan tulisan Na Tju K Hin 21 September 1967, dan bolpoin.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007