Paris (ANTARA News) - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Hillary Clinton adalah kerabat jauh Presiden Prancis Francois Hollande, demikian klaim dari buku baru yang juga menyebutkan mereka memiliki hubungan darah dari raja-raja yang dikutuk pada abad ke-14.

Hillary, yang nama gadisnya Rodham, mewarisi pihak ibunya dari keluarga provinsi berbahasa Prancis Kanada, Quebec, menurut ahli silsilah Prancis Jean-Louis Beaucarnot.

Para keluarga imigran itu bisa ditelusuri ke lebih dari selusin daerah di seluruh Prancis, tulis Beaucarnot dibukunya Dico des Politiques (Kebijakan Dico) yang dipublikasikan pada Kamis pekan lalu (3/11), kutip AFP.

Jika melihat 23 generasi sebelumnya, Hillary dianggap sebagai kerabat raja Louis X le Hutin, yang dikenal sebagai "Louis si Keras Kepala" di Inggris.

Louis X mangkat setelah hanya 18 bulan bertahta, akibat penyakit paru-paru basah (pneumonia), meskipun beberapa sejarawan mengatakan dia mungkin saja diracun.

Hollande adalah keluarga jauh pengganti sekaligus saudara laki-laki Louis, Philip V, yang dijuluki "Philip si Tinggi", yang bertahta selama enam tahun sebelum mangkat tanpa ahli waris laki-laki.

Hillary juga memiliki hubungan gen dengan penyanyi Madonna dan Celine Dion maupun aktris Angelina Jolie, tulis Beaucarnot.

Sementara itu, calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump diketahui asal usul keluarganya dari kota Kallstadt di Jerman. Imigran terkenal lainnya dari kota itu adalah Henry Heinz, pendiri kerajaan bisnis makanan yang menyandang namanya, Heinz.

Kakek Trump, Friedrich, berimigrasi dari sana ke AS pada 1885. Ia mulai bekerja sebagai penata rambut di New York, kemudian terpengaruh "demam emas" khas petualang Barat.

Dia melanjutkan untuk membuat keberuntungan dengan membuka restoran dan bar yang digunakan para penambang dan pekerja. Pengunjung ditawari alkohol, dan diduga ada pula opium dan pekerja seks komersial (PSK).

Menjelang pemungutan suara AS pada Selasa (8/11), survei utama terbaru hasil lacak pendapat ABC/Washington Post yang dirilis Minggu (6/11), memberi Hillary Clinton lima persen atas Donald Trump, yakni 48-43.

Penerjemah: Monalisa
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016