Jakarta (ANTARA News) - Kedatangan jenasah mahasiswa Indonesia, Partahi Mamora Halomoan Lumbantoruan (34), yang biasa dipanggil Mora, salah satu dari 32 korban penembakan di Kampus Virginia Tech, Amerika Serikat (AS), diperkirakan baru tiba di Tanah Air pada Minggu (22/4). Menurut kakak korban, Bindu Hasudungan Lumbantoruan, di rumah duka Mako Akabri Nomor 8, Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, Rabu (18/4), informasi yang diperoleh dari Departemen Luar Negeri mengatakan kemungkinan jenazah almarhum baru dapat diberangkatkan dari AS pada hari Jumat (20/4), dan tiba di Indonesia pada hari Minggu (22/4). Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) RI, Christianto Legowo, jenasah Partahi Mamora Haloman Lombantoruan saat ini sedang diotopsi sebelum bisa di bawa kembali ke Indonesia. "Kami terus memantau informasi kedatangan jenasah ke Indonesia, karena tempat kejadian perkara terjadi di AS, maka ada prosedur administrasi dan otopsi yang harus dilakukan. Namun, KBRI senantiasa berhubungan dengan pihak universitas, agar setelah proses administrasi dan otopsi selesai bisa dilimpahkan ke KBRI di Washington," kata Legowo. Ditambahkannya, KBRI Washington telah mendapat otoritas dari pihak berwenang di AS untuk langsung memfasilitasi penerbangan jenasah ke Jakarta, dan membawanya ke rumah duka. "Proses otopsi dan administrasi biasanya memakan waktu dua - tiga hari," ujarnya. Partahi, kelahiran 26 April 1972 itu, tercatat sebagai mahasiswa program Ph.D (program doktor) di Departemen Teknik Sipil-Universitas Virginia Tech. Di Indonesia, pria Tapanuli itu pernah mengajar di Universitas Mercu Buana Jakarta Barat dan menjadi asisten dosen di Universitas Parahiyangan, Bandung. Partahi tewas setelah seorang pria warga AS keturunan Korea Selatan (Korsel) pada Senin menembak mati 32 orang di universitas Virginia Tech, sebelum bunuh diri dengan senjatanya. Peristiwa itu merupakan penembakan membabi-buta paling mematikan dalam sejarah AS. Kebanyakan yang tewas adalah mahasiswa, yang mengikuti kuliah di satu ruangan universitas tersebut. Di lingkungan rumah duka sendiri, para tetangga dan teman sekolah almarhum sibuk menyiapkan tenda. Nampak dua buah karangan bunga dari para alumni Universitas Parahyangan, Bandung, diletakkan di depan rumah duka. Berdasarkan kesepakatan keluarga dan karena sebagaian besar keluarga serta isterinya saat ini bertugas di Puspom TNI Jakarta (Letkol CPM MF Sugiarti), almarhum akan kami kebumikan di TPU Kristen Menteng Pulo, ujar Toham Lumbantoruan, (67) ayah kandung almarhum di rumah duka. Saat ini keluarga yang berada di Jakarta telah menyiapkan tempat persemayaman sementara dan segala sesuatunya untuk pemakaman dan saat ini mereka sedang menunggu kedatangan mayat yang belum tahu kapan akan tiba dari AS. Dari almarhumah, Toham Lumbantoruan dikarunia dua orang putra, Bendo Lumbantoruan, (36) dan Partahi Lumbantoruan (35), sedangkan dari Letkol (CPM) MF Sugiarti, mereka hanya dikaruniai satu orang putra Andika Lumbantoruan, (21) dan mereka saat ini berdomisili di Jakarta. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007