Makassar (ANTARA News) - Serka Alexander, anggota Polisi Militer Kodam (POMDAM) VII/Wirabuana yang lolos dari maut setelah mendaki gunung Mambulili dan Ganda Dewata, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, dievakuasi ke Kota Makassar, Rabu, setelah mendapat perawatan di RS Mamasa sejak Senin (16/4). Serka Alexander dijemput oleh tiga anggota POMDAM dipimpin Kapten CPM Didik Kurniawan di rumah kakaknya Maria yang tinggal di di Dusun Tatoa, Kelurahan Tawalian, Kecamatan Mamasa. Didik Kurniawan kepada ANTARA News mengatakan, mereka diperintahkan Dan POMDAM untuk menjemput Alexander pada hari Senin malam. "Namun dalam perjalanan pulang ke Makassar hari Selasa (17/4), kami mendapat rintangan karena jalanan tertimbun longsor di tiga titik di sekitar lereng gunung Mamasa," ujar Didik. Mereka menempuh perjalanan darat dari Mamasa ke Makassar selama 12 jam dan tiba di Makassar, Rabu pagi. Dan POMDAM Wirabuana, Kol. CPM Dedy Suryadi mengatakan, kondisi Alexander saat ini cukup baik namun belum bisa ditemui oleh orang lain karena fisiknya masih lemah dan trauma dengan peristiwa tersebut. "Alhamdulillah, kondisinya mulai pulih sudah bisa tersenyum namun masih terlihat trauma," ujar Dedy dan mengatakan bahwa Alexander tidak dirawat inap lagi di rumah sakit. Sementara nasib Mayor CPM Latang, rekan Alexander yang mendaki gunung tersebut, menurut Dedy, masih dalam pencarian. Untuk sementara pihak Kodam yang dibantu oleh anggota Polri dan warga setempat masih terus melakukan pencarian terhadap Mayor Lantang dan dua warga Makassar yang menemaninya yang hingga saat ini belum diketahui nasib mereka. Dedy juga menyebutkan bahwa Rifai dan Azis yang hilang bersama Mayor Lantang bukanlah PNS POMDAM tetap warga Makassar yang menjadi sahabat Lantang dan Alexander. Sedangkan Ampang yang selamat bersama Alexander adalah warga Mamasa yang menjadi petunjuk jalan menuju gunung Mambulili dan Ganda Dewata. Mereka mendaki gunung tersebut sejak Minggu (8/4) namun kondisi mereka baru diketahui setelah Serka Alexander dan Ampang berhasil keluar dari dalam hutan lebat itu. Mereka dikabarkan tersesat di dalam hutan dan kehabisan bahan makanan karena mereka mendaki hanya berbekal 40 bungkus mie instan, sedangkan kondisi cuaca cukup buruk sebab daerah itu masih dilanda musim hujan. Hingga saat ini pihak POMDAM belum mengetahui tujuan mereka mendaki gunung tersebut.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007