Dhaka (ANTARA News) - Pemerintah sementara Bangladesh hari Rabu melarang pulang mantan perdana menteri Sheikh Hasina Wajid untuk waktu tak terbatas, karena menyampaikan pidato menghasut dengan mengabaikan undang-undang darurat saat ini, kata pejabat. Sebelumnya, Hasina, yang mengadakan kunjungan pribadi ke Amerika Serikat dan Inggris, mengumumkan rencana kembali ke Dhaka 23 April, tapi sumber Kementerian Dalam Negeri menyatakan kepulangannya sekarang tak pasti akibat kebijakan baru itu. Pemimpin tertinggi Liga Awami menyeru pemerintah mengambil langkah keamanan khusus untuk ketua partai Hasina untuk kemungkinan dampak, yang diakibatkannya. Dalam pernyataan resmi, Hasina, yang terpilih menjadi perdana menteri masa bakti 1996-2001, digambarkan sebagai ancaman keamanan, lapor DPA. Pernyataan itu juga mencela ucapan Hasina tentang pemerintah, yang diangkat Presiden Iajuddin Ahmed pada Januari sesudah keadaan darurat diberlakukan di negara tersebut. Pejabat menyatakan pejabat imigrasi sudah memberlakukan kewaspadaan tinggi negara di semua pelabuhan udara di negara itu. Pernyataan tersebut mengatakan pembatasan terhadap Hasina merupakan langkah sementara. Hasina, yang sedang menikmati liburan di Amerika Serikat, dituduh melakukan pemerasan dan pembunuhan terhadap empat pegiat politik pada Oktober lalu dan kepolisian mengingatkan bahwa ia terancam ditahan jika di pulang. Hasina bersama pesaingnya, perdana menteri terakhir Bangladesh, Khaleda Zia, dikecam telah memabawa negara itu ke dalam kekacauan politik. Kedua perempuan itu memerintah Bangladesh sejak demokrasi diberlakukan tahun 1991. Zia menjabat perdana menteri sampai lima tahun masa jabatannya berahir pada Oktober. Pemerintah sementara dukungan tentara kemudian mengambil alih kekuasaan pada Januari lalu, setelah Presiden Iajuddin Ahmed mengumumkan negara dalam keadaan darurat, dan menunda rencana pemilihan umum pada beberapa bulan berikutnya, karena kekerasan politik antara pendukung setia kedua wanita tersebut. Penumpasan berikutnya menunjukkan bahwa belasan pejabat tinggi dari Partai Nasionalis Banglades (BNP) pimpinan Zia dan Liga Awami pimpinan Hasina ditahan. Zia dikenai tahanan rumah sejak pekan lalu. Zia menyetujui permintaan pemerintah untuk meninggalkan Banglades pada 22 April, kata pembantunya.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007