Baghdad (ANTARA News) - Bom mobil telah menewaskan hampir 200 orang di Baghdad, demikian daftar kematian yang diumumkan Rabu, dan serangan-serangan itu terjadi sejak pasukan Amerika Serikat dan Irak melancarkan tindakan keras keamanan yang ditujukan untuk mencegah negara tersebut terperosok ke dalam perang sipil. Sebuah bom mobil saja, di lingkungan Sadriya yang mayoritas berpenduduk Syi`ah, menewaskan 140 orang dan melukai 150 orang lainnya, kata polisi. Hal ini menjadi serangan bom yang dilakukan pelaku tunggal terburuk di Baghdad sejak invasi yang dipimpin AS pada tahun 2003. Perdana Menteri Iran dari kalangan Syi`ah, Nuri al-Maliki mengecam para penjahat itu sebagai `vampir` dan `tentara setan` serta memerintahkan untuk menahan penahanan terhadap komandan militer Irak karena dianggap gagal dalam menjamin keamanan Sadriya. Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, mengatakan di Tel Aviv saat mengunjungi wilayah tersebut, menyebut bahwa aksi-aksi pemboman itu sangat mengerikan dan mengisyaratkan kecaman terhadap kelompok Sunni al Qaeda. Serangan-serangan yang terkoordinasi belakangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Maliki mengatakan bahwa Irak akan mengontrol keamanan di seluruh penjuru negaranya dengan bantuan pasukan asing mulai akhir tahun ini. Serangan-serangan bom mencapai jumlah 191 orang tewas dan 250 lainnya luka-luka, kata polisi. Serangan terburuk terjadi di Baghdad sejak perang, ketika enam bom mobil menewaskan 202 orang pada November lalu, demikian Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007