Jakarta (ANTARA News) - Indonesia bergerak mundur dalam mencapai Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan Milenium yang ditargetkan dapat tercapai pada 2015, demikian hasil laporan dari penelitian yang dilakukan terkait pencapaian MDGs pada 2006. "Karena parah bencananya, tahun 2006 suatu laporan di Asia Pasifik menunjukkan dibandingkan negara lain, Indonesia termasuk negara yang mundur dalam pencapaian MDGs-nya," kata Duta Besar Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk MDGs di Asia Pasifik, Erna Witoelar, di Jakarta, Kamis. Erna mengungkapkan, dari laporan tersebut sejumlah negara dilaporkan mengalami kemajuan dalam pencapaian tujuan MDGs, antara lain Vietnam, Malaysia dan Thailand. "Sementara Indonesia bergerak mundur bersama negara lainnya, seperti Filipina, Nepal, Timor Leste, Papua Nugini, Srilanka," ujarnya. Erna mengatakan kemunduran yang dialami Indoensia dan sejumlah negara lain itu terkait dengan konflik politik dan bencana alam yang diakibatkan oleh kerusakan ekologis. "Orang berantem politik terus sehingga pembangunan tidak maju. Konflik politik menarik mundur upaya pemerintah dalam memerangi kemiskinan," tambahnya. Lebih lanjut ia mengatakan konflik politik yang terjadi di Indonesia juga mengalihkan perhatian pemerintah sehingga masalah sosial yang dihadapi masyarakat miskin menjadi terbengkalai. Erna mengatakan Indonesia yang telah menyepakati MDGs bersama negara-negara lain di dunia harus terus berupaya mengatasi masalah kemiskinan dan pemiskinan di Indonesia. "MDGs bukan hanya sederetan tujuan untuk di pajang di dinding dan dilihat saja. Tapi untuk kita melihat saling keterkaitan antara kemiskinan dan penyebab kemiskinan," ujarnya. Masalah kemiskinan dan pemiskinan, lanjutnya, sangat erat kaitannya dengan isu-isu sosial seperti rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, pelayanan kesehatan yang tidak terjangkau rakyat miskin, kerusakan lingkungan hidup, meningkatnya angka penderita HIV/AIDS, serta kematian ibu dan balita. "MDGs bukan hanya berarti asal semua orang bisa sekolah SD sampai SMP, asal ibu tidak mati karena melahirkan, asal anak di bawah usia lima tahun tidak meninggal karena kena penyakit. Tujuan MDG`s tidak hanya itu," lanjutnya. Tujuan pembanguan milenium, lanjutnya, selalu dibenturkan dengan persoalan minimnya anggaran yang dimiliki pemerintah. Padahal tujuan-tujuan itu dapat tercapai dan dipenuhi dari anggaran pemerintah baik melalui APBN maupun APBD. "Jadi tata pemerintahan ynag baik sangat penting utuk penanggulangan kemiskinan," katanya. Seperti diketahui MDG`s dalam istilah Indonesia adalah tujuan pembangunan milenium. Kesepakatan MDGS lahir pada September 2000 dan diprakarsai oleh 189 negara yang bergabung dalam United Nations Member States dimana Indonesia merupakan salah satu anggotanya. Erna Witoelar, sebagai warga negara Indonesia, kemudian mendapat kepercayaan menjadi Special Ambassador United Nation atau duta besar di wilayah Asia Pasifik sehubungan dengan agenda MDG`s itu. Delapan agenda MDGs yang ingin dicapai pada tahun 2015 ke depan adalah memberantas kemiskinan dan kelaparan, mewujudkan pendidikan dasar bagi semua, mendorong kesetaraan jender dan memberdayakan perempuan, mengurangi tingkat kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lain, menjamin kelestarian lingkungan, dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. (*)

Copyright © ANTARA 2007