Kami sangat senang menyambut Dato Sri Tahir sebagai bagian dari keluarga UNHCR dalam kapasitasnya sebagai advokat utama bagi pengungsi
Jakarta (ANTARA News) - Komisi Masalah Pengungsi PBB (UNHCR) telah menunjuk filantropis Indonesia, Dato Sri Tahir sebagai advokat utama dari kawasan Asia Timur untuk meningkatkan perhatian publik dan menggalang keterlibatan swasta dalam masalah pengungsi.

"Kami sangat senang menyambut Dato Sri Tahir sebagai bagian dari keluarga UNHCR dalam kapasitasnya sebagai advokat utama bagi pengungsi," kata Perwakilan UNHCR di Indonesia Thomas Vargas di Kantor UNHCR, Jakarta, Rabu.

Tahir merupakan advokat utama bagi pengungsi ketiga yang ditunjuk UNHCR setelah Hamdi Ulukaya dari Amerika Serikat dan Sheikha Jawaher Al Qassimi dari Uni Emirat Arab.

Penunjukan Tahir sebagai advokat utama UNHCR didasarkan pada kontribusi Tahir secara pesonal dan melalui Yayasan Tahir yang tak kenal lelah membantu mengatasi masalah kemanusiaan, terutama pada pengungsi.

"Dengan memberi kita akan menerima, saya percaya hal itu, seperti yang diajarkan semua agama, kekayaan yang kita miliki bukanlah milik kita. Kita hanya berperan sebagai pengelola, jadi terserah pada kita bagaimana menjadi manajer yang baik," tutur Tahir.

Pada akhir Oktober 2016, Tahir mengunjungi pengungsian di perbatasan Jordania dan Irak yang saat ini menampung lebih dari 650 ribu pengungsi Suriah.

Dalam kesempatan itu, Tahir menyumbang 3 juta dolar AS secara tunai untuk membangun sekolah bagi anak-anak pengungsi Suriah di Jordania.

Selain itu, Tahir melalui yayasannya juga mengumumkan donasi dengan nilai total 14 juta dolar AS untuk program pendidikan UNHCR bagi anak-anak pengungsi di seluruh dunia.

"Saya bertemu dengan beberapa pengungsi dan berbicara langsung, rata-rata mereka menerima nasib bahwa mereka tidak akan bisa pulang lagi ke negaranya (Suriah), tapi yang tidak bisa mereka terima adalah ketidakpastian masa depan anak-anak mereka," ungkapnya.

Oleh karena itu, Tahir langsung mengarahkan bantuannya untuk dana pembangunan sekolah bagi anak-anak pengungsi.

"Buat saya, sekolah akan menjadi jawaban bagi masa depan mereka," ujarnya.

Tahir merupakan pendiri Grup Mayapada yang bergerak di berbagai sektor usaha di Indonesia yang kiprahnya dikenal melalui Yayasan Tahir yang fokus membantu mengatasi masalah kemanusiaan, baik dari segi pendanaan yang signifikan maupun melalui komitmennya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu-isu sosial, salah satunya pengungsi global.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016