Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kelompok Dewan Perwakilan Daerah di MPR, Ichsan Loulembah, di Jakarta, Jumat, menegaskan negeri ini tidak akan pernah menolerir pemimpin yang rendah kecerdasannya. "Saya setuju dengan pendapat, presiden itu tak mutlak harus bergelar macam-macam. Sebab, seorang presiden tidak ekuivalen dengan akademisi, namun tidak berarti kita menolerir pemimpin yang rendah kecerdasannya," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ini. Senator muda yang energik ini mengungkapkan pendapatnya menanggapi pernyataan anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Permadi, tentang bagaimana seharusnya sosok Presiden RI di masa depan. "Presiden itu tak perlu pinter-pinter "buanget" (secara akademik). Tetapi, dia mesti pinter merekrut, mendayagunakan dan memenejeri orang-orang pandai," kata Permadi sebagaimana disiarkan media di Jakarta belum lama ini. Jangan pendiam Ichsan Loulembah menambahkan untuk menghela bangsa besar dengan banyak masalah, dibutuhkan kecerdasan yang dapat membangkitkan imajinasi. "Kita juga butuh pemimpin yang dapat memperluas efektivitas kepemimpinan," katanya. Tetapi, Indonesia juga butuh pemimpin dengan kelengkapan kecerdasan secara intelektual, kepekaan sosial dan politik yang standar. "Kita butuh yang begitu itu plus kemampuan menejerial dan komunikasinya. Kesimpulan, pemimpin mendatang tidak perlu terlalu pinter dan terlalu pendiam, namun cekatan bekerja," kata Ichsan Loulembah. (*)

Copyright © ANTARA 2007