Sukabumi (ANTARA News) - Gedung bertingkat tahan gempa yang memiliki empat lantai tepatnya di Kampung Tenjoresmi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dijadikan percontohan oleh berbagai kalangan dari dalam dan luar negeri.

"Bangunan yang ada di Desa Pasir Badak, Kecamatan Palabuhanratu ini memiliki 10 kamar yang pembangunannya dibiayai oleh PBB pada 1993 dan pada 1994 diresmikan atau dioperasikan," kata pengelola gedung tahan gempa Palabuhanratu, Suhendi di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, gedung ini merupakan bangunan tahan gempa pertama di Indonesia. Letaknya yang berada di sekitar objek wisata laut selatan Palabuhanratu yang merupakan daerah rawan gempa bumi, kerap dijadikan bahan penelitian dan percontohan oleh pemerintah atau ilmuwan baik dari dalam dan luar negeri.

Gedung ini dibangun khusus agar tahan gempa karena setiap tiangnya dilapisi oleh bantalan karet yang berfungsi untuk meredam getaran dan goyangan yang ditimbulkan gempa bumi.

Ia menjelaskan bantalan karet tersebut memberikan frekuensi alamiah secara horizontal sebesar 0,5 Hertz (Hz) yang berdasarkan masa atau berat bangunan sebesar 760 ton.

Sementara untuk ketebalan setiap karet rata 97,5 mm yang disekat oleh plat baja yang menjadi 15 lapisan sehingga memberikan kekuatan vertikal yang tinggi dengan frekuensinya 13 Hz.

Untuk ketahanan bangunan ini antara 20 hingga 30 tahun, namun secara rutin gedung ini mendapatkan perbaikan khususnya pada bantalan karetnya yang berfungsi sebagai peredam getaran gempa. Jika karetnya sudah mulai melemah atau rusak, maka tinggal diganti.

"Sejak dahulu khususnya gempa bumi dan tsunami Aceh pada 2004 banyak ahli datang ke sini untuk mempelajari kontruksi bangunan dan sudah banyak yang mengembangkan baik di dalam maupun luar negeri. Seiring waktu, bangunan ini selalu menjadi percontohan dan memang selayaknya dicontoh oleh pengembang," tambahnya.

Suhendi mengatakan gedung ini juga kerap digunakan oleh berbagai elemen untuk dijadikan tempat kegiatan atau penginapan. Letak bangunan yang ada di zona paling rawan gempa bumi menjadikan bangunan ini paling aman jika terjadi bencana tersebut.

Bahkan, pernah saat terjadi gempa yang kekuatannya cukup besar, bangunan ini tidak sedikitpun rusak dan hanya goyang saja. Pihaknya berharap bangunan ini selalu menjadi contoh untuk diterapkan oleh pengembang apalagi Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016