Manado (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono mengatakan bahwa partainya tidak pernah mengusulkan nama kader atau pengurus untuk menduduki jabatan menteri dalam reshuffle (perombakan) kabinet Mei mendatang. "Tidak ada nama disodorkan Partai Golkar untuk reshuffle kabinet, apalagi sudah menyebut 10 orang dari fungsionaris DPP," kata Agung Laksono, usai membuka Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar Sulut, Senin (23/4) malam, di Manado. Reshuffle kabinet diserahkan langsung kepada Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono, karena itu merupakan hak prerogratif dan tidak untuk ditekan kelompok manapun, termasuk partai politik. Menurutnya, reshuffle kabinet merupakan langkah bagus, guna memantapkan program kerja pemerintah dan peningkatan efektifitas kinerja perangkat pemerintah, karena selama ini banyak mendapat sorotan masyarakat karena kinerja kabinet tidak sesuai dengan kehendak masyarakat itu sendiri. "Partai Golkar hanya memberikan dukungan bagi Presiden dan Wapres, guna memperbaiki semua kinerja pada penyelenggaraan pemerintahan secara baik," katanya. Ketua DPR RI itu mengatakan, masyarakat harus memberikan kesempatan kepada Presiden melakukan kajian terhadap reshuffle kabinet selama beberapa hari ini, agar dapat menghasilkan keputusan terbaik. Agung Laksono memberikan dukungan penuh bagi Presiden untuk melakukan reshuffle kabinet pada sisa 2,5 tahun pemerintahannya, guna memperbaiki semua kinerja penyelenggara pemerintahan agar cepat berpihak pada rakyat.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007