Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan akan hadir menyaksikan Perjanjian Ekstradisi dan Kerjasama Pertahanan antara pemerintah Indonesia dengan Singapura di Istana Tampak Siring, Bali, pada Jumat (27/4). "Presiden akan ke Bali dan pada 27 April, dan sekaligus akan bertemu PM Singapura, Lee Hsien Loong," kata Juru Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal, di Kantor Presiden Jakarta, Selasa. Dino menilai, proses pembahasan perjanjian ekstradisi telah menujukkan tanda-tanda positif dan merupakan terobosan yang signifikan setelah sekian lama proses negosiasi. Masalah perjanjian ekstradisi, kata Dino, juga akan menjadi fokus pembicaraan dalam pertemuan Presiden Yudhoyono dan PM Lee Hsien Loong. Dino menambahkan, terwujudnya Perjanjian Ekstradisi RI-Singapura merupakan agenda pertama Yudhoyono begitu menjadi Presiden RI. "Begitu menjadi Presiden, agenda pertama Yudhoyono adalah untuk mendorong pemerintah Singapura agar setuju melakukan negosiasi dan akhirnya ini disetujui oleh pemerintah Singapura setelah perundingan yang alot dan berkali-kali," katanya. Dengan adanya perjanjian ekstradisi itu, kata Dino, "Hubungan Indonesia-Singapura akan mencapai babak baru dan akan meningkatkan hubungan kedua negara secara drastis." (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007