Kakak Diona gigit tangan Anet, dia nggak dengar dan nggak bisa lihat karena gelap."
Jakarta (ANTARA News) - Guru les privat korban penyekapan di Pulomas yang selamat, Zanette Kalila (Anet) penyandang tuna wicara, mengungkapkan cara Anet bertahan saat disekap di rumahnya, antara lain dengan meminum air pancuran (shower) kamar mandi dan menghirup udara dari lubang kenop pintu.

"Dia juga cerita minum air dari shower untuk bertahan," ujar guru terapi wicara Anet, Rachmita Harahap, usai menjenguk muridnya di Rumah Sakit (RS) Kartika Pulomas, Jakarta, Jumat.

Selain itu, Anet juga menceritakan dapat menghirup udara dari lubang kenop pintu yang dijebol oleh ayahnya, Dodi Triono yang turut menjadi korban tewas akibat disekap di kamar mandi berukuran sekira 1,5 meter x 1,5 meter bersama 10 orang lainnya. (Baca juga: Perampok sekap enam korban hingga tewas di Pulomas)

Rachmita menilai Anet anak yang kuat karena rajin berolahraga badminton dan sering latihan taekwondo.

Dalam kondisi yang gelap dan sempit, Anet mengemukakan kepada Rachmita bahwa hanya menghafal orang-orang dari posisi berdirinya sebelum lampu kamar mandi dimatikan.

Berdasarkan cerita Anet, mengetahui kakaknya sudah tidak kuat untuk bertahan dari gigitan yang dilakukan kakaknya.

"Kakak Diona gigit tangan Anet, dia nggak dengar dan nggak bisa lihat karena gelap," ujar Rachmita.

Ia pun menyesalkan terjadinya musibah tersebut, dan berharap Anet dan ibunya diberikan kekuatan dan ketabahan.

"Mereka sedang persiapan pindah rumah nanti 2017. Sayangnya telat. Kalau pindah sekarang, akan selamat," kata Rachmita menambahkan.

Polisi sejauh ini mengungkapkan bahwa kasus perampokan disertai pembunuhan yang menewaskan enam dari 11 orang yang disekap pelaku di kamar mandi.

Kasus itu baru diketahui pada Selasa (27/12/2016) pagi di rumah Nomor 7A, Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, ketika teman dari salah satu korban, Sheila, datang ke rumah dan mendengar suara minta tolong dari kamar mandi.

Korban tewas adalah pemilik rumah Dodi Triono (59) dan dua putrinya, Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amalia yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.

Putri kedua Dodi, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama pembantu dan pengasuh Emi (41) dan Santi (22), dan dua orang pembantu Fitriani serta Windy (23).

Pewarta: Dyah Dwi A.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016