Washington (ANTARA News) - Gedung Putih, Rabu waktu setempat (Kamis WIB) mengecam persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas satu rancangan undang-undang yang menetapkan jadwal waktu penarikan pasukan AS dari Irak sebagai satu keputusan "kegagalan" yang akan diveto Presiden George W.Bush. Dengan perbandingan 218 suara setuju dan 208 menentang DPR yang dikuasai Partai Demokrat mengaitkan pengeluaran 124 miliar dolar dan militer untuk Irak dan Afghanistan dengan satu jadwal penarikan pasukan AS, yang dimulai paling cepat Oktober. Bush ingin Senat sekarang segera memutuskan mengenai rancangan undang-undang itu agar naskah akhir dapat dikirim ke mejanya untuk dibatalkan dan diganti dengan RUU baru, kata jurubicara Gedung Putih Dana Perino segera setelah pemungutan suara DPR itu. "Dewan Perwakilan Rakyat telah memutuskan rancangan undang-undang yang mengecewakan yang menekankan pada satu tanggal penyerahan, pemborgolan para jenderal kita, dan berisikan miliaran dolar dalam pengeluaran yang tidak ada kaitannya dengan perang," kata Perino dalam sebuah pernyataan. "Malam ini, DPR menyetujui kegagalan di Irak--dan presiden akan memveto rancangan undang-undangnya," katanya. Ia mengatakan para anggota Demokrat, yang menguasai Kongres dalam pemilu Nopember lalu karena para pemilih marah atas perang di Irak, "telah memaksa proses ini berlangsung begitu lama." "Presiden menyerukan Senat untuk segera menyetujui rancangan undang-undang ini agar presiden dapat memvetonya dan kemudian berusaha dengan para pemimpin Kongres mengenai satu rancangan undang-undang yang bersih yang memberikan dana pasukan kita sementara menghargai pendapat para komandan militer kita dan membantu menjamin keselamatan rakyat Amerika," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007