Jakarta (ANTARA News) - Halte Transjakarta koridor 13 paket Taman Puring, yang berlokasi di simpang CSW, akhir-akhir ini banyak dibicarakan publik karena letaknya yang berada di jalan layang.

Pasalnya, untuk mencapai halte layang yang berada di ketinggian kurang lebih 25 meter itu pengguna Transjakarta harus melalui puluhan anak tangga. Namun, ternyata jembatan halte Transjakarta tersebut tidak dibuat sembarangan, dan telah melalui 10 kali desain ulang.

"Kami membuat seperti ini pun sudah melalui kajian yang paling nyaman, aman, dan terbaik," kata Dedi Taryadi, engineer Hutama Karya, kepada ANTARA News, ditemui di jembatan halte Transjakarta koridor 13 simpang CSW, Sabtu.

"Kami membuat lebih dari 10 kali desain untuk membuat jembatan yang nyaman bagi pengguna," sambung dia.

Jembatan halte tersebut, menurut Dedi, merupakan hasil asistensi dengan berbagai pihak, antara lain konsultan perencana, pengawas, Dinas Perhubungan. "Sampai jadi seperti ini itu kajian bersama," ujar Dedi.

Awalnya, Dedi menjelaskan, ada permintaan untuk tidak menggunakan tangga agar ramah difabel, namun melihat posisi halte, "setelah dihitung-hitung tidak memungkinkan," kata dia.

Ada pula konsep tangga yang melingkar meliuk-liuk, namun Dedi mengatakan desain tersebut justru akan membuat pengguna binggung.

Sebelumnya, ada pula rencana untuk menempatkan halte dan jembatan di Jalan Kyai Maja, namun Jalan Trunojoyo dinilai lebih tepat dan lebih aman dalam pengerjaan karena ruas jalan yang lebar.

"Kontraktor banyak kesulitan juga, tidak semudah masyarakat umum bayangkan," ujar Dedi.

Terkait penambahan fasilitas tangga berjalan atau eskalator di jembatan halte Transjakarta tersebut, Dedi mengatakan "perencanaan awal memang akan ada, tapi bukan dari kami".

"Mungkin yang memutuskan PU, kami hanya mendesain saja," lanjut dia.

Dalam desain proyek jembatan halte Transjakarta tersebut, Dedi mengungkapkan, terdapat empat eskalator yang masing-masing akan ditempatkan di samping tangga bawah (dua bawah, kanan dan kiri), di samping tangga bagian tengah dan di samping tangga bagian atas.

Pewarta: Meodia Arindra
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017