Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Kamis yang ditutup menguat menjadi 2.016,033 merupakan momentum yang tepat bagi calon emiten-emiten untuk masuk pasar modal. "Pesan saya kepada calon-calon emiten, ini adalah waktu yang terbaik untuk masuk pasar modal," kata Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Fuad Rahmany, di Jakarta, Kamis. Menurut dia, kenaikan IHSG disebabkan karena kelebihan likuiditas di level global, serta kenaikan di pasar bursa regional. Ia juga mengatakan, penguatan IHSG tersebut karena pengaruh makroekonomi yang membaik. "Ada perpindahan dana global sehingga `market` jadi primadona sekarang. Selain itu memang harga-harga komoditi sedang bagus. Data-data ekonomi kuartal satu juga membaik, lebih baik dari espektasi," katanya. Ia mengatakan, terhadap tingkat IHSG itu tetap akan ada koreksi namun tidak terlalu tajam. Untuk itu ia menyarankan kepada para pelaku pasar untuk tetap berhati-hati. "Kita harus tetap berhati-hati, tetap mencermati karena kita sudah memberi sinyal `open account` sehingga apapun yang terjadi kita harus me-`manage` dan mempertahankan makro ekonomi kita yang memang tetap membaik," kata Fuad. IHSG pada Kamis, ditutup naik 29,362 poin atau 1,48 persen menjadi 2.016,033, sedangkan Indeks LQ-45 menguat 6,819 poin atau 1,60 persen ke posisi 432,689. Volume perdagangan mencapai 5,676 miliar saham dengan nilai Rp4,891 triliun dari 61.172 kali transaksi. Pergerakan saham didominasi oleh harga yang naik sebanyak 138 dibanding yang turun 49, dan 52 bergerak mendatar. Kenaikan indeks dipimpin melonjaknya saham Astra Internasional (ASII), Aneka Tambang (ANTM), Telkom (TLKM), Indosat (ISAT) dan Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) mendorong IHSG sesi pagi `rebound` (menguat kembali). Saham ASII menguat Rp450 ke Rp14.950, ANTM terdorong Rp950 ke posisi Rp15.850, TLKM menguat Rp300 menjadi Rp10.800, ISAT naik Rp250 menjadi Rp6.750, dan PTBA menambah Rp125 ke harga Rp4.025. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007