Jakarta (ANTARA News) - Bank Danamon Tbk. membukukan laba bersih pada triwulan I/2007 sebesar Rp482 miliar, naik 92 persen dari perolehan pada periode yang sama tahun lalu, Rp251 miliar. "Kenaikan itu terutama didorong oleh pendapatan bunga bersih (NII) yang naik 35 persen dari Rp1,225 triliun pada triwulan I/2006 menjadi Rp1,659 triliun pada tiga bulan pertama 2007, dan kenaikan pendapatan komisi (fee based income) sebesar 61 persen dari Rp313 miliar menjadi Rp504 miliar pada triwulan I 2007," kata Direktur Keuangan Bank Danamon, Vera Eve Lim, di Jakarta, Kamis. Dengan demikian, tambahnya, pihaknya mencatat kenaikan pendapatan operasional 41 persen dari Rp1,539 triliun pada triwulan I/2006 menjadi Rp2,163 triliun pada periode yang sama tahun ini. Dia mengatakan, mereka juga mencatat total aset pada tiga bulan pertama 2007 sebesar Rp84,946 triliun, naik 20 persen dari periode yang sama tahun lalu, Rp70,758 triliun. Dari sisi aktiva, ujarnya, total pinjaman yang disalurkan mengalami kenaikan 18 persen dari Rp36,584 triliun menjadi Rp43,109 triliun pada triwulan I 2007. "Kredit UKM dan komersial tumbuh masing-masing 11 persen dan 13 persen menjadi Rp8,4 triliun dan Rp5,5 triliun. Dan kredit korporasi juga naik 15 persen. Sedangkan kredit konsumer yang didorong oleh anak usaha Adira Finance tumbuh 9 persen atau Rp1,4 triliun sehingga total kredit konsumer menjadi Rp16,7 triliun,"kata Vera. Dengan demikian, tambahnya, rasio kredit terhadap simpanan mereka menjadi 75,7 persen, dengan rasio kredit bermasalah yang juga turun dari 3,4 persen menjadi 3,2 persen pada triwulan I/2007. Meski demikian, rasio kecukupan modal (CAR) mereka pada periode itu turun dari 24,3 persen pada 2006 menjadi 20,6 persen. "CAR memang turun karena adanya pertumbuhan aktiva produktif. Tapi angka itu masih cukup tinggi sehingga kami masih memiliki ruang untuk memberi kontribusi pada sektor riil," katanya. Ditanya tentang rencana korporasi ke depan, Wakil Direktur Utama Bank Danamon, Jerry Ng mengatakan pihaknya belum berencana melakukan rencana akuisisi, meski mereka memang berorientasi untuk menjadi bank jangkar ke depan. "Kalau ada kesempatan yang cocok, kita tidak akan menutup diri. Kita akan sampaikan mengenai hal itu," katanya. Dia juga memastikan sampai saat ini pihaknya belum berencana melakukan revisi target baik untuk pertumbuhan, maupun untuk kredit. "Kita tetap pada prediksi awal tahun yaitu pertumbuhan sekitar 20 persen dengan pertumbuhan kredit juga sekitar 20 persen," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007