Baghdad (ANTARA News) - Mantan komandan sebuah pusat penahanan militer Amerika di Baghdad ditahan dan diselidiki karena "membantu musuh", kata seorang jurubicara militer AS, Kamis. Letkol William Steele juga diselidiki karena memiliki hubungan yang tidak pantas dengan seorang penterjemah dan seorang wanita lain Irak, kata jurubicara itu, Letkol Josslyn Aberle, kepada Reuters. Aberle mengatakan bahwa Steele, yang ditangkap bulan lalu, ditahan di sebuah fasilitas penahanan di negara tetangga Irak, Kuwait, menunggu hasil keputusan apakah ia akan menghadapi persidangan di mahkamah militer. "Ia ditahan di Kuwait sejak bulan lalu menunggu persidangan Pasal 32, yang merupakan persidangan awal dimana bukti akan diajukan untuk menentukan apakah perkara ini akan dilanjutkan ke mahkamah militer," kata jurubicara tersebut. Steele adalah komandan Kamp Cropper, sebuah fasilitas penahanan di dekat bandara internasional Baghdad yang menahan sekitar 3.500 orang, termasuk mantan anggota rejim Saddam Hussein. Mantan presiden Irak tersebut, yang dieksekusi pada Desember, juga dikabarkan menghabiskan waktu di penjara itu selama tiga tahun penahanannya. Steele dituduh "membantu musuh" dengan memberi tahanan-tahanan telepon genggam yang tidak terpantau antara Oktober 2005 dan Oktober 2006, kata militer AS dalam sebuah pernyataan. Ia juga dituduh memiliki hubungan yang tidak pantas dengan seorang penterjemah dan putri seorang tahanan serta melangar peraturan yang melarang penyimpananan video porno. Pelanggaran itu diperkirakan terjadi antara Oktober 2005 dan Februari 2007. Steele dinyatakan tidak bersalah sampai ia terbukti bersalah melakukan penggaran, kata militer AS. Kamp penahanan tersebut menjadi terkenal setelah pemberitaan media bahwa Saddam ditahan di penjara itu selama tiga tahun. Namun, militer AS mengkonfirmasi untuk pertama kalinya Kamis bahwa Saddam ditahan di sebuah fasilitas lain yang rahasia, dan hanya berada di kamp itu untuk pemeriksaan medis. Ia berada di sana beberapa hari menjelang eksekusinya pada 30 Desember.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007