Manado (ANTARA News) - Sebanyak 988 warga dari sejumlah kelurahan di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) mengungsi akibat banjir dan tanah longsor pascahujan deras dan angin kencang yang terjadi sejak Rabu (25/1) hingga Kamis (26/1) siang.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung hingga pukul 11.00 WITA, warga yang mengungsi berasal dari kelurahan Aertembaga, Pateten, III, Kakenturan, Bitung Tengah, Wangurer Timur dan Madidir Ure.

Bencana tersebut melanda total 21 kelurahan yang tersebar di Kecamatan Aertembaga, Maesa, Madidir, Lembeh Utara, Lembeh Selatan, Matuari, Girian dan Ranowulu.

"Tim kesehatan maupun logistik sudah menangani bencana banjir dan tanah longsor, juga tersedia dapur umum. Sore ini logistik mulai didistribusikan," kata Sekretaris BPBD Bitung Alfindo Mongkol.

Alfindo mengatakan, warga pengungsi masih menempati rumah-rumah saudara atau kerabat yang aman serta bangunan-bangunan lainnya layak tinggal.

Sementara untuk mengantisipasi longsor susulan, warga dan aparat kelurahan mengisi karung-karung dengan tanah, kemudian disusun menjadi penyanggah sementara, katanya.

"Kami mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor mengungsi ke tempat yang lebih aman sementara waktu," ajak Alfindo.

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017