Jakarta (ANTARA News) - Penurunan kinerja PT Telkom Indonesia (TLKM) pada kuartal pertama telah menekan perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,02 persen terlempar dari level 2.000, Senin. IHSG ditutup turun 20,509 poin menjadi 1.999,167, sedangkan Indeks LQ45 melemah 7,447 poin atau 1,72 persen ke posisi 424,574. Volume perdagangan mencapai 6,588 miliar saham dengan nilai Rp3,820 triliun dari 66.963 kali transaksi. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah kepada ANTARA, mengatakan bahwa koreksi ini lebih disebabkan hasil kuartal pertama TLKM yang turun telah memberi sentimen negatif ke pasar. "Kinerja kuartal pertama TLKM yang turun menjadi perhatian pasar," kata Alfian. Selain itu, lanjutnya, penurunan indeks lebih disebabkan oleh aksi profit taking' (ambil untung) dsari pelaku pasar karena kondisi pasar yang sudah 'overbought' (jenuh beli). Namun, belum berubahnya kondisi makro yang positif dan prediksi terjadi deflasi pada April ini yang angkanya akan diumumkan Selasa besok masih menunjukkan kondisi pasar yang masih positif. Hal itu terlihat dari masih dominannya saham yang naik perdagangan Senin ini sebanyak 115 dibanding yang turun 82 dan 48 bergerak mendatar. Namun, kebanyakan saham yang turun saham unggulan, seperti Telkom (TLKM) dan Bank BRI (BBRI) telah mendorong indeks turun cukup tajam. Saham TLKM turun Rp250 ke Rp10.500, ASII menurun Rp500 ke Rp14.400 dan BBRI terkoreksi Rp150 ke posisi Rp5.250. Sementara saham yang naik kebanyakan dari saham 'second liner' (lapis kedua), seperti Central Proteinaprima (CPRO), Siantar Top (STTP) dan Truba Alam Abadi (TRUB). (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007