Washington (ANTARA News) - Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan, Senin, krisis keuangannya untuk tahun fiskal mendatang akan lebih buruk daripada yang diperkirakan, dengan sebuah defisit sebesar 165 juta dolar AS. IMF - yang kondisi keuangannya telah memburuk akibat rendahnya level pinjaman dan meningkatnya pembayaran kembali oleh beberapa negara, meningkatkan proyeksi defisitnya dari perkiraan awal sebesar 107 juta dolar AS untuk tahun fiskal yang dimulai pada 1 Mei. Tanpa suatu perubahan, defisit dapat meningkat menjadi 224 juta dolar AS pada tahun fiskal 2008, kata IMF kepada AFP. "Pendapatan turun tajam tiba-tiba tercermin dari penurunan outstanding kredit IMH yang lebih besar dari perkiraan, akibat meningkatnya pembayaran kembali oleh beberapa anggota selama tahun fiskal 2007," katanya dalam sebuah pernyataan. Ditambah lagi, pengembalian dari investasi lebih rendah daripada yang diproyeksikan, tercermin dari rendahnya imbal hasil dari obligasi. Penurunan tajam tiba-tiba pendapatan "akan ditutup cadangan IMF," kata IMF. Meski defisit meningkat, IMF mengatakan pihaknya tidak akan menaikkan tingkat suku bunga pinjaman kepada negara-negara yang dilanda krisis. IMF, sebagai "lender of last resort" (pemberi bantuan kredit kepada negara-negara yang kesulitan likuiditas) kepada negara-negara dalam krisis finansial, menali kesulitan keuangan karena banyak negara yang lebih cepat keluar dari krisis. Keputusan Argentina dan Brasilia dan peminjam besar lainnya untuk membayar kembali pinjaman mereka kepada IMF telah membuat pendapatannya turun secara tiba-tiba. Indonesia dan Filipina juga dua diantaranya yang melakukan pembayaran kembali lebih awal daripada jadual. IMF masih memiliki sekitar sembilan miliar dolar AS dalam cadangan emas dan tunai (kas) untuk mempertahankan operasionalnya. Tetapi organisasi itu telah mempertimbangkan untuk menjual beberapa dari cadangan emasnya untuk memperoleh uang tunai untuk inveasatsi lainnya yang dapat menambah penghasilan. IMF memiliki lebih dari 3.200 metrik ton emas sebagai bagian dari cadangan keuangannya. Keuangan IMF telah menjadi genting setelah makin banyaknya negara klien IMF yang keluar dari krisis keuangan dan mengembalikan pinjamannya kepada IMF lebih awal. Negara yang terakhir keluar dari pengawasan IMF adalah Ekuador, yang pemerintahnya mengatakan pada Februari membayar kembali utangnya lebih awal sebesar 33 juta dolar AS. IMF diperkirakan mencatat sebuah penurunan tajam operasional sebesar 105 juta dolar AS dalam tahun fiskal berjalan yang berakhir April 2007, dengan 67 juta dolar AS dari jumlah itu terkait pada pembayaran lebih awal dari Indonesia, Serbia dan Uruguay. (*)

Copyright © ANTARA 2007