Jakarta (ANTARA News) - Presenter Alfito Deannova Gintings tak menampik potensi terjadinya ketegangan di debat ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan berlangsung Jumat pekan depan. Bila hal itu terjadi, dia berusaha bersikap proporsional.

“Debat sudah menegangkan. Jadi kalau misalnya moderatornya tegang nanti semuanya tegang. Saya berusaha sedapat mungkin proporsional. Bagaimana kalau terlalu tegang saya berusaha untuk menurunkan tensi. Kalau nanti terlalu saya coba untuk mengelaborasi suasana,” ujar dia kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat.

Bagi pria yang telah menjalani profesi jurnalis selama belasan tahun itu, debat merupakan sarana pertukaran informasi soal visi misi dan program masing-masing pasangan calon, bukan ajang “adu ngotot”.

“Debat itu sebenarnya pertukaran informasi soal visi masing-masing dan program masing-masing. Tetapi kadang-kadang ada yang ngotot dan marah. Itu yang kadang-kadang membuat saya agak prihatin. Tetapi itu biasa terjadi menurut saya,” kata Alfito.

Baca Juga : Kiat Alfito Deannova usir tegang di depan umum

Alfito memprediksi pusat ketegangan bukan berasal dari ketiga pasangan calon. Namun dari pendukung masing-masing pasangan calon.

“Kalau dari paslon saya rasa mereka sudah bisa mengendalikan diri, Mereka paham sekali visi misi mereka dan calon-calon ini adalah calon terbaik yang dimiliki DKI Jakarta. Jadi saya yakin sekali mereka akan paham posisi dan fungsi mereka di debat,” kata dia.

“Kalau untuk penonton memang susah dihindari (bila tensi tinggi), karena euforia penggemar itu pasti akan berpengaruh pada penonton yang hadir. Setiap pasangan calon membawa tim nya masing-masing. Tim nya akan berusaha sedapat mungkin menjadi supporter yang baik,” sambung pria berkacama mata itu.

Baca Juga : Alfito Deannova akan bersikap tegas di debat ketiga

Di sinilah, lanjut dia, seorang moderator harus bisa mengantarkan euforia yang terjadi saat itu melalui cara elegan. “Yang bisa dilakukan moderator adalah bagaimana itu bisa di-delivery dengan cara yang elegan. Itu yang jadi pr saya,” tutur dia.


Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017