Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan menyepakati pembentukan Forum Energi sebagai upaya meningkatkan kerjasama bidang energi kedua negara. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro usai pertemuan bilateral Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan, Kim Young-ju, di Jakarta, Selasa, mengatakan pertemuan pertama Forum Energi Indonesia-Korea Selatan dijadwalkan bersamaan dengan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Korea Selatan dalam waktu dekat. "Kami berharap Forum Energi ini dapat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara," katanya. Perjanjian kerja sama energi Indonesia-Korea Selatan telah dilakukan sejak 2001 meliputi kelayakan proyek desalinasi menggunakan teknologi nuklir di Pulau Madura dan pembangunan kilang pelumas di Dumai, Sumut antara PT Pertamina (Persero) dan SK Corporation. Selain itu, perusahaan-perusahaan Korea Selatan juga telah melakukan proyek eksplorasi dan produksi migas di 12 blok senilai 837 juta dolar AS di Indonesia sejak 1981. Saat ini, proyek yang masih berlangsung adalah empat blok produksi dan tiga blok eksplorasi. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan tiga nota kesepakatan (MoU) dalam bidang migas dan pertambangan. Ketiga MoU itu adalah kerjasama pengembangan batubara antara PT Bukit Asam Tbk (BA) dengan Korea Resources Corporation, studi bersama pengembangan blok migas antara Pertamina dengan SK Corporation dan Korea National Oil Company (KNOC), dan proyek pencairan batubara antara Nuansa Group dengan Korea Energy Tecnology (Kenertec). Purnomo juga mengungkapkan potensi kerjasama dalam proyek lainnya. Di antara potensi kerjasama itu adalah proyek terminal LNG dengan Korea Gas Corporation (Kogas), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dengan Korea Hydro & Nuclear Power Company senilai 1,5 miliar dolar AS, dan pengembangan bisnis elpiji di Sumatera Selatan senilai 250 juta dolar AS antara Pertamina dan Energy First Corporation. Lainnya, proyek PLTU mulut tambang Bangko Barat 4x100 MW senilai 400 juta dolar AS dengan Korea Western Power Co Ltd dan PLTGU Bojonegara 750 MW dengan Kepco. Korea Selatan juga berminat membeli LNG dari "train" tiga Kilang Tangguh, Papua dan proyek pengembangan migas seperti di Natuna. "Kami berharap potensi ini bisa segera realisasikan," kata Purnomo. (*)

Copyright © ANTARA 2007