Berlin (ANTARA News) - Masa jabatan presiden-presiden UEFA di masa yang akan datang akan dibatasi maksimal tiga periode dan total 12 tahun, kata badan sepak bola Eropa itu pada Kamis, setelah komite eksekutif mereka menyetujui reformasi-reformasi organisasi.

Presiden-presiden organisasi tersebut di masa lalu tidak memiliki pembatasan-pembatasan seperti itu, di mana mantan presiden Lennart Johansson mengisi posisi tersebut selama 17 tahun.

Presiden saat ini Aleksander Ceferin, yang menggantikan Michel Platini pada September, berjanji untuk mereformasi organisasi.

UEFA mengatakan bagian dari reformasi yang disetujui oleh komite eksekutif adalah "perkenalan batas masa jabatan presiden UEFA dan anggota Komite Eksekutif UEFA, dengan kemungkinan untuk mendudukinya selama maksimal tiga kali masa jabatan empat tahun."

Perubahan-perubahan lain mencakup memberikan dua posisi anggota Komite Eksekutif kepada perwakilan dari Asosiasi Klub Eropa (ECA).

Kandidat-kandidat untuk pemilihan komite juga harus mengurus kantor aktif untuk asosiasi nasional mereka.

"Saya sangat senang bahwa komite eksekutif memberikan dukungan penuh terhadap reformasi-reformasi yang menurut saya esensial untuk memperkuat UEFA," kata Ceferin.

"Saya yakin bahwa asosiasi-asosiasi anggota kami juga akan menyetujui proposal-proposal pemerintahan yang bagus ini untuk menciptakan badan pemerintahan yang lebih kuat dan lebih transparan untuk kebaikan sepak bola Eropa."

Reformasi itu kini akan perlu diratifikasi di kongres UEFA pada 5 April di Finlandia. Demikian laporan Reuters.

(Uu.H-RF/D011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017