Poso (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pihaknya segera mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang percepatan pembangunan di bekas daerah konflik Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). "Saya segera keluarkan Keppres untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Poso," katanya ketika memberikan sambutan pada acara peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren moderen di desa Tokorondo, kecamatan Poso Pesisir, Selasa. Kabupaten Poso pernah dilanda kerusuhan bernuansa SARA dan klimaksnya terjadi pada tahun 2000. Akibat dari konflik horizontal yang berlangsung cukup lama tersebut, telah mengakibatkan sedikitnya 1.000 orang mati sia-sia dan hilang, serta sekitar 17 ribu bangunan penduduk dan fasilitas umum musnah terbakar dan rusak. Bahkan lebih 100 ribu penduduknya ketika terjadi kerusuhan besar Mei 2000 sempat menjadi pengungsi, namun sebagian besarnya telah kembali menyusul membaiknya situasi kamtibmas kurun beberapa tahun terakhir. Juga, tak sedikit penduduk setempat kehilangan pekerjaan, akibat tempat bekerja mereka tutup dan tempat usaha mandiri yang dimiliki warga ikut terbakar. Menurut Presiden, untuk membangun kembali wilayah Poso sangat diperlukan perlakuan khusus. Dengan demikian, nantinya akan ada perhatian ekstra dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang dilakukan secara bersamaan. Pemerintah pusat sendiri selama ini sudah cukup banyak memberikan bantuan finansial dalam melakukan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah Poso dengan prioritas penciptaan keamanan, pembangunan kembali rumah-rumah penduduk yang musnah terbakar, dan perbaikan fasilitas umum. Bahkan pada tahun 2007, pemerintah pusat kembali memberikan bantuan dana sebesar Rp56 miliar untuk memberdayakan perekonomian masyarakat dan saat ini dalam tahap verifikasi data untuk kepentingan penyalurannya. "Saya kira untuk membangun kembali wilayah Poso tidak cukup hanya dengan memberikan bantuan dana, namun diperlukan kebijakan khusus dengan melibatkan berbagai instansi pusat dan pemerintah daerah sehingga hasilnya tepat sasaran," kata Presiden. Presiden Yudhoyono mengingatkan kepada pemerintah daerah setempat untuk mengelola dana bantuan dari berbagai pihak, termasuk yang dianggarkan dalam APBD, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. "Dana yang kita gunakan sepeser pun akan kita pertanggungjawabkan kepada rakyat, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat meningkat dan apa yang kita rencanakan dapat terwujud," kata Presiden. Pada kesempatan itu, Presiden berharap seluruh komponen masyarakat di wilayah Kabupaten Poso terus menjaga situasi keamanan yang semakin baik dan harus bahu membahu menjaga kedamaian di bumi Sintuwu Maroso. Sementara itu, Menko Kesra Aburuzal Bakri melaporkan nilai bantuan pemerintah pusat untuk pembanguan Pondok Pesantren Moderen di desa Tokorondo, dan perluasan Sekolah Tinggi Theologia Tentena serta sarana lainnya mencapai Rp27,5 Milyar. Selain Menko Kesra, turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Poso, antara lain Mensos Bachtiar Chamsyah, Menteri PU Joko Kirmanto, dan Gubernur Sulteng Bandjela Paliudju.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007