Canberra (ANTARA News) - Sekelompok aktivis mahasiswa Universitas Nasional Australia (ANU), Rabu, menggelar kampanye penyelamatan orangutan yang terancam punah akibat pembukaan lahan-lahan perkebunan sawit di kawasan hutan tropis Asia Tenggara, khususnya Kalimantan. Sekitar enam aktivis yang tergabung dalam "Australian Orangutan Project" (Proyek Orangutan Australia) itu mendirikan sebuah stan tenda di sekitar kompleks "University Union" kampus perguruan tinggi terkemuka di negara berpenduduk lebih dari 20 juta jiwa itu. Para aktivis itu menggelar poster dan menyediakan selebaran maupun brosur yang pada intinya meminta masyarakat untuk ikut memerhatikan nasib hewan lindung yang terancam punah akibat pembalakan hutan guna dijadikan lahan perkebunan sawit itu. Bahan minyak kelapa sawit diolah menjadi ribuan produk dan dijual di pasar Australia, termasuk minyak makan yang kerap disebut vegetable oil (minyak sayur), kata kelompok aktivis itu dalam pernyataannya. "Borneo Orangutan Survival", yayasan penyelamat Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus), memperkirakan sedikitnya 1.500 ekor orangutan di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, terancam punah jika perkebunan sawit dibuka di sana.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007