"Kami bersyukur masih bisa menang meskipun kami sudah memastikan diri lolos ke semifinal (final four)," kata pelatih Samator, Ibarsyah Djanu Tjahyono, kepada wartawan usai pertandingan.
Ia memang menginstruksikan anak-anak asuhannya untuk bermain sebaik mungkin sekaligus meminimalkan kesalahan. "Laga di Malang ini sebagai latihan menghadapi semifinal yang dimainkan setiap hari dengan sistem kompetisi penuh," ujar Ibarsyah.
Sementara itu pelatih Jakarta Elektrik, Victor Laiyan, mengakui masalah mental masih menjadi problem yang dialami anak didiknya. Hal itu terlihat ketika set kedua ketika timnya sudah unggul 24-22, akhirnya terkejar dan malah ganti ketinggalan hingga lawan mengakhirinya menjadi 29-27.
"Ini masalah mental yang harus dibenahi jika anak-anak ingin lolos ke final four," kata Victor yang masih berharap timnya tampil di babak "empat besar".
Pada pertandingan sebelumnya, putri Bandung Bank BJB Pakuan memperbesar peluang ke final four setelah menang 3-0 atas Batam Sindo BVN (25-10, 25-20, 25-17), sedangkan Jakarta Pertamina Energi tanpa perlawanan berarti juga menang mudah 3-0 (25-17, 25-22, 25-13) atas Jakarta BNI Taplus yang sudah tersingkir dan gagal menuju semifinal.
Putri Bandung Bank BB masih harus bersaing dengan Gresik Petrokimia untuk melangkah ke "empat besar" untuk mengikuti jejak tim lainnya yang telah memastikan diri yakni Jakarta Elektrik PLN, Jakarta Pertamina dan Jakarta PGN Popsivo Polwan.
Pertandingan hari Sabtu (18/3) menampilkan putri Jakarta PLN VS Gresik Petrikimia, Jakarta PGN Popsivo VS Jakarta BNI Taplus, putra Jakarta Pertamina Energi VS Jakarta BNI Taplus dan Batam Sindo VS Palembang Bank Sumsel.
Pewarta: Indro Sulistyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
