Jakarta (ANTARA News) - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia, yang merupakan gabungan dari 15 BEM Universitas Negeri terbesar di Indonesia, menyatakan tidak puas dengan hasil perombakan kabinet (reshuffle) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Senin (7/5). "Presiden belum melakukan perubahan, terutama pada tim ekonomi. Tim ekonomi yang sangat kental nuasa ekonomi kapitalis tidak tersentuh sama sekali," kata Ketua BEM Universitas Indonesia (UI), Ahmad Fathul Bari, dalam jumpa pers di Kampus Fakultas Kedokteran UI Jakarta, Selasa. Ahmad mengatakan Presiden hanya mengganti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sugiarto, sedangkan tim ekonomi lainnya seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu tidak tersentuh. "Kegagalan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena tak berpihak kepada rakyat. Presiden gagal memperjuangkan ekonomi kerakyatan," ujarnya. Ahmad yang didampingi sejumlah perwakilan dari 15 BEM yang mengenakan beragam jas almamater itu mengungkapkan BEM se-Indonesia akan melakukan pertemuan 16-19 Mei 2007 di Medan. "Kami akan melakukan jumpa pers pada tanggal 20 Mei dan sehari setelah itu, tanggal 21 Mei kita akan melakukan aksi besar bertepatan dengan sembilan tahun reformasi," ujarnya. Dalam kesempatan itu, Ahmad mengatakan mahasiswa tetap berharap agar pemerintah melakukan perombakan terhadap tim ekonomi agar berpihak pada nasib rakyat. Sebanyak 15 BEM tersebut, di antaranya dari Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Brawijaya Malang.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007