Jakarta (ANTARA News) - Indonesia kembali mengirimkan wakilnya di ajang pencarian model bertajuk Asia’s Next Top Model (AsNTM). Berbeda dari sebelumnya, dalam ajang yang memasuki musim kelima itu, dua dari 14 kontestan merupakan saudari kembar, Valerie Krasnadewi dan Veronika Krasnasari.
Keduanya harus bersaing dengan satu kontestan asal Indonesia lainnya, Clara Sutantio serta 11 kontestan dari negara lain seperti Singapura, Vietnam, Malaysia, Thailand, Taiwan dan Filipina. Ketika ditanya siapa lawan terberat dalam ajang itu, keduanya kompak menjawab saudari kembar mereka.
"Lawan terberatnya pasti kembaran sendiri. Karena sama," ujar Valerie yang disambut anggukan kepala Veronika dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa. "Saingan berikutnya, saingan dari negara sendiri sih. Anak ini sangat kompetitif, dari portofolio-nya sih lebih banyak photoshoot, dibandingkan kami berdua," imbuh Valerie.
Kendati begitu, mereka tak menampik ada rasa khawatir tambahan, kala sang kembaran mendapatkan komentar negatif dari para juri. "Kalau kontestan lain bilang, 'ih curang bisa curhat', tetapi sebenarnya kami jadi worried pas misalnya eliminasi, pas photoshoot. Kami jadi mikirin orang lain selain diri kita sendiri. Misalnya lagi eliminasi nih, worried-nya dobel. Itu sih susahnya," kata Veronika.
Sependapat dengan Veronika, Valerie mengaku ikut tersakiti kala kembarannya dinilai tak maksimal selama masa kompetisi.
"Rasanya kayak berasa photoshoot dua kali. Kita deg-degan lagi kalau dia dikomen negatif. Kayak tersakiti. Padahal tadi dipuji. Agak merasa sehati gitu," tutur dia. AsNTM tahun ini menghadirkan juri-juri baru, yakni model Cara Grogan sebagai mentor dan Miss Universe 2015 Pia Wurtzbach sebagai juri tamu.
Selain itu, seperti biasanya, supermodel Cindy Bishop dan creative director Yu Tsai juga meramaikan ajang yang bertujuan menghadirkan para calon model berbakat melalui kompetisi menantang dan menguji tekad serta insting modelling masing-masing kontestan. AsNTM akan tayang perdana 5 April di StarWorld.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017