Jakarta (ANTARA News) - Legenda sepakbola dunia asal Prancis, Zinedine Yazid Zidane, dipastikan akan berkunjung ke Indonesia selama tiga hari pada 6-8 Juli mendatang. Kepastian kedatangan salah satu pemain tengah terbaik dunia sepanjang masa yang telah gantung sepatu tersebut disampaikan oleh Brand Manager Aqua, George Yudistira di Jakarta, Kamis. "Tanggal kedatangannya hingga saat ini tidak berubah, namun agenda kegiatannya selama di Indonesia masih kami bahas," kata George. Gelandang serang keturunan Aljazair yang lahir di Marseille, Prancis, pada 23 Juni 1972 ini akan datang sebagai duta Piala Negara Danone -- sebuah turnamen sepak bola antar negara untuk anak-anak usia 10-12 tahun yang disponsori perusahaan makanan dan minuman dari Prancis Danone. Sekjen PSSI (demisioner), Nugraha Besoes menyatakan Danone telah memberi tahu rencana kedatangan mantan pemain Juventus dan Real Madrid itu dan akan membahas agenda kegiatannya selama berada di Indonesia. "Kemungkinan ia akan bereksebisi dengan tim nasional Indonesia dan berkunjung ke sekolah-sekolah sepakbola," ujar Nugraha. Ketika masih aktif bermain, Zizou -- sapaan akrab Zidan e-- dianggap sebagai salah satu pesepakbola tersukses di dunia, baik di tingkat klub maupun tim nasional. Ia pernah merebut Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 bersama tim nasional Prancis serta membawa klub besar Spanyol, Real Madrid, menjuarai Liga Champions Eropa pada 2002. Zizou juga hingga saat ini masih memegang rekor pemain termahal di dunia ketika dibeli Real Madrid dari Juventus dengan harga 46,5 juta pound (sekitar Rp842 miliar dengan kurs saat ini) pada 2001. Ia mengawali karir profesionalnya di klub Prancis, Cannes, pada usia 16 tahun, kemudian pindah ke Bordeaux (1992-1996) dan Juventus (1996-2001). Ayah empat anak dari isteri bernama Veronique itu membela Real Madrid untuk terakhir kalinya pada 7 Mei 2006 dan pensiun sepenuhnya dari dunia sepakbola seusai final Piala Dunia 2006 pada 9 Juli di Stadion Olimpiade, Berlin, Jerman. Saat itu Prancis dikalahkan Italia 3-5 melalui adu penalti dan sebelumnya terjadi insiden yang banyak dibicarakan hingga kini, ketika ia menanduk dada bek Italia, Marco Matterazzi, pada menit ke-110 sehingga mendapat kartu merah dalam laga terakhirnya. (*)

Copyright © ANTARA 2007