London (ANTARA News) - Roger Federer di luar dugaan memutuskan hubungan dengan pelatihnya, Tony Roche, dua pekan sebelum dimulai Prancis Terbuka. "Saya berterimakasih kepada Tony atas upayanya dalam beberapa tahun terakhir ini, selama mana saya menghargai 12 sampai 15 pekan per musim kompetisi kami bekerjasama," kata petenis nomor satu dunia itu dalam pernyataan di situsnya, Sabtu. Ia menimpali, "Saya juga menghargai pengorbanan yang diberikannya, bepergian jauh dari rumahnya di Australia dan meninggalkan keluarganya." Keputusan itu menyusul penampilan buruk Federer dalam beberapa pekan terakhir ini. Untuk pertama kalinya sejak menjadi petenis nomor satu pada Februari 2004, petenis Swiss itu melewati empat turnamen tanpa meraih gelar. Federer bekerja dengan pelatih asal Australia berusia 61 tahun itu yang sebelumnya melatih Ivan Lendl dan Pat Rafter, atas dasar paruh waktu sejak 2005. Selama kemitraan mereka Federer merebut enam dari 10 mahkota grand slamnya dan bertahan di puncak peringkat dunia. Petenis berusia 25 tahun itu kini akan tampil di Roland Garros tanpa penasihat, tapi hal itu tampaknya tidak terlalu menyulitkan dia. Setelah merebut kemenangan grand slam pertamanya pada 2003 dibawah bimbingan Peter Lundgren, Federer memecat pelatih asal Swedia kurang dari enam bulan kemudian. Dia kemudian merebut tiga gelar utama pada 2004 ketika dia memilih berusaha sendiri. Prancis Terbuka merupakan satu-satunya grand slam yang belum direbut Federer. Federer perlu merebut gelar Roland Garros untuk menjadi hanya tiga petenis putra setelah petenis AS Don Budge dan Australia Rod Laver yang memenangi empat gelar utama itu pada waktu bersamaan, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007