Baghdad (ANTARA News) - Militer AS, Minggu, mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi mayat tiga tentara AS dan seorang penerjemah militer Irak yang tewas dekat Baghdad, Sabtu, dan mengatakan pihaknya masih mencari tiga tentara AS yang hilang. Serangan terhadap sebuah patroli beranggotakan delapan tentara pimpinan AS dilakukan di daerah pedesaan selatan ibukota Irak yang merupakan pangkalan anggota Al Qaeda. Tentara kelima AS tewas dalam serangan itu, tetapi tidak diidentifikasi. "Kami kini dapat mengetahui identitas tiga tentara AS yang tewas itu dan seorang penerjemah militer Irak yang juga meninggal. Jadi identifikasi empat dari lima tentara itu kini selesai dan pemeriksaan mayat tentara kelima masih sedang dilakukan," kata Mayjen William Caldwell, kepala jurubicara militer, seperti dikutip Reuters. "Kami akan melakukan segala usaha untuk menemukan tiga tentara kami yang hilang," kata Caldwell dalam satu jumpa wartawan. Pasukan yang dipimpin AS menyisir kebun buah-buahan dan perkebunan dalam operasi besar-besaran untuk menemukan tentara-tentara yang hilang itu dekat kota Mahmudiya di "segitiga maut" Sunni, tempat dua tentara AS diculik oleh gerilyawan Al-Qaeda tahun lalu sebelum mayat mereka yang di potong-potong ditemukan. Penduduk, Minggu mengatakan patroli itu diserang oleh para anggota kelompok perlawanan setelah menghantam sebuah bom pinggir jalan di satu jalan di daerah hutan palem Shibaiya, dekat kota Yusfiya. "Kami melihat asap muncul dari aerah itu. Tiga kendaraan terbakar dan satu lainnya jatuh ke sebuah kanal," kata seorang petani, yang tidak bersedia namanya itulis takut terjadi aksi pembalasan. "Pasukan AS mengepunmg daerah itu dan melakukan penangkapan," kata petani itu kepada Reuters sementara helikopter-helikopter AS terbang rendah. Walikota Mahmudiya, Muayed al Ameri, juga mengatakan patroli itu diserang dan mengatakan penerjemah tentara Irak itu termasuk di antara yang hilang. Seorang penduduk di Yusufiya mengatakan helikopter-helikopter AS menjatuhkan selebaran -selebaran yang menawarkan hadiah kepada siapapun yang memberikan informasi sampai menemukan tentara-tentara yang hilang itu. Juni lalu, para anggota Al Qaeda menculik dua tentara AS di Yusufiya dalam satu serangan ke pos pemeriksaan AS di mana seorang tentara AS lainnya tewas. Serangan itu terjadi saat 30.000 tentara tambahan AS digelar di Baghdad dalam apa yang diperkirakan sebagai tekanan terakhir untuk mengcegah terjerumusnya Irak dalam perang saudara antara mayoritas Syiah dan kelompok Sunni. Rencana tiga bulan itu juga bertujuan untuk mengamankan daerah-daerah dekat Baghdad di mana kelompok perlawanan Sunni melancarkan serangan terhadap kaum Syiah di kota itu dan tempat-tempat lain. (*)

Copyright © ANTARA 2007