Cikeas, Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu malam, memanggil menteri-menteri ekonomi dan pengusaha kelapa sawit ke kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, yang diperkirakan membahas masalah minyak sawit (CPO). Menteri Perdagangan, Mari E. Pangestu, dan Menteri Pertanian, Anton Apriyantono, datang hampir bersamaan sekira pukul 19.30 WIB menggunakan mobil dinas masing-masing, kemudian menyusul Menko Perekonomian, Boediono, dan Sekretaris Kabinet, Sudi Silalahi, sekira pukul 19.20 WIB. Di sela-sela kedatangan para menteri itu tampak juga sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia. Pertemuan tertutup tersebut, hampir dipastikan membahas terkait melonjaknya harga minyak goreng di tanah air yang belakangan menyentuh Rp9.000 per kg di tingkat eceran. Sebelumnya, Dirjen Industri Agro dan Kimia (IAK) Deperin, Benny Wahyudi, mengatakan bahwa pemerintah sudah sepakat tidak ada subsidi untuk menurunkan harga minyak yang terus melonjak. Ia menjelaskan, awalnya ada tiga pendekatan yang akan dijalankan untuk menstabilkan harga minyak goreng dalam negeri pertama, adalah melalui pola subsidi, kedua menaikkan pajak ekspor (PE), dan stabilisasi harga melalui operasi pasar (OP) dan Program Stabilitas Harga (PSH) dengan memanfaatkan jalur tradisional (distributor). Namun, sejak awal Mei 2007, disepakati melakukan stabilisasi harga dengan meminta bantuan para produsen CPO dan minyak goreng serta para distributornya untuk menurunkan harga minyak goreng hingga pada kisaran Rp6.500 sampai Rp6.800 per kg. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007