Bangued, Filipina (ANTARA Nes) - Lima pejabat pemilihan umum termasuk dua personel polisi tertembak dan cedera dalam suatu serangan sewaktu mereka sedang membawa peralatan pemungutan suara ke daerah Filipina utara beberapa jam sebelum dimulainya pemilihan umum (pemilu) sela, Senin, kata beberapa pejabat. Beberapa pria bersenjata, yang diduga bekerja untuk gembong politik setempat, menyerang mereka di dekat kota kecil Lagayan, Ahad larut malam, dan berusaha mencuri barang mereka berupa kotak dan kertas suara, kata polisi. Para penyerang mundur setelah polisi yang mengawal pengiriman itu melakukan perlawanan, tapi dua personil polisi dan tiga staf Komisi Pemilihan Umum cedera, kata mereka. "Sangat mendadak. Lima belas pria bersenjata berusaha menghentikan kendaraan dan melepaskan tembakan," kata personil polisi bernama Edgar Bolante, yang terserempet peluru di bagian kepala. "Mereka memiliki senjata berat dan kami melawan." Seorang lagi personil polisi Rodrigo Rubino cedera di perut dan berada dalam kondisi kritis di satu rumah sakit di Bangued. Ketiga pegawai Komisi Pemilihan Umum yang cedera dan adalah guru yang mewakili Komisi Pemilihan Umum, dilaporkan tak menghadapi bahaya. Provinsi Abra telah menjadi titik panas selama masa kampanye. Hari Sabtu, seorang personil polisi ditembak hingga tewas oleh penyerang yang diduga menggunakan senjata sewaan di kota kecil Danglas, yang berdekatan. Polisi nasional telah menyebutkan jumlah korban jiwa secara keseluruhan sebanyak 113 sejak musim kampanye dimulai, demikian laporan AFP. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007