Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta, agar menteri-menteri ekonomi terus mengamati dan mewaspadai derasnya arus dana asing yang masuk ke Indonesia dan mengelolanya, agar bermanfaat bagi perekonomian nasional. "Presiden meminta semua mengikutinya dan mengelola dengan baik, agar `capital inflow` ini membuat ekonomi lebih berkembang lagi terutama di sektor riil," kata Juru Bicara Kepresidenan, Andi Malarangeng, di Jakarta, Senin. Menurut Andi, Presiden juga meminta kepada Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk mengamati terus dana asing yang masuk tersebut sambil terus berupaya memperkuat fundamental ekonomi yang sudah jauh lebh kuat dibanding pada masa krisis 1997 lalu. Dikatakan Andi, dari pernyataan Menko Perekonomian Boediono, Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah disebutkan bahwa meski derasnya aliran modal saat ini serupa dengan kondisi saat terjadi krisis ekonomi 1997, namun fundamental ekonomi nasional saat ini jauh berbeda. "Fundamental ekonomi kita lebih kuat dilihat dari indikator seperti cadangan devisa, nilai ekspor, nilai tukar rupiah, rasio utang luar negeri terhadap cadangan devisa dan pertumbuhan ekonomi juga bagus. Kita juga sudah belajar banyak dari pengalaman krisis," kata Andi. Presiden juga menyatakan bahwa kondisi sekarang ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan akan menjadi krisis ekonomi karena kondisi ekonomi nasional yang lebih kuat dengan manajemen ekonomi yang lebih baik. Sebelumnya, Menkeu menyatakan bahwa terus menguatnya nilai tukar rupiah dan indeks harga saham merupakan indikasi derasnya arus dana asing ke Indonesia yang harus diwaspadai, karena serupa dengan kondisi sebelum krisis ekonomi 1997. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007