Magelang (ANTARA News) - Ratusan biksu melakukan prosesi persemayaman api dharma di Candi Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa, dalam rangkaian perayaan Waisak E2017, yang diselenggarakan Perwakilan Umat Buddha Indonesia.

Prosesi itu mereka jalani setelah pembacaan doa, paritta, mantra, dan puja puji di depan altar besar di pelataran sebelah barat Candi Mendut.

Mereka juga melakukan pradaksina atau berjalan mengelilingi Candi Mendut sebanyak tiga putaran, untuk kemudian menaiki tangga candi dan masuk ke dalamnya untuk meletakkan api dharma Waisak yang diambil dari sumber api alam Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa pagi.

Api dharma tiba di pelataran Candi Mendut pada pukul 14.55 WIB setelah perjalanan dari Mrapen.

Api dharma itu diletakkan di altar antara lain oleh Ketua Umum Walubi Hartati Murdaya, Ketua DPD Walubi Jateng David Hermanjaya, Ketua Dewan Kehormatan Sangga Walubi Biksu Tadisa Padamita Mahastavira, dan Wakil Widyakasaba Walubi Biksu Wongsin Labiko Mahathera.

Sejumlah pemimpin para sangha Walubi dan pemuka umat Buddha juga meletakkan api dalam bentuk obor di altar.

Sejumlah biksu dan para pemimpin Walubi kemudian menyalakan lilin panca warna yang telah diletakkan di altar.

Sekitar pukul 16.09 WIB, para biksu diikuti umat Buddha memulai pradaksina dengan membawa api dharma dan umbul-umbul. Pembacaan paritta dan mantra mewarnai para biksu bersama umat saat berpradaksina.

Hartati menjelaskan api sebagai lambang penerangan kehidupan umat manusia.

Dengan batin yang beroleh terang dari api dharma, katanya, manusia dapat berjalan dalam kebenaran, mengikis kebencian, ego, keserakahan, dan kebodohan.

"Semoga api dharma memancarkan terang manusia sehingga manusia dapat mengarungi samudera kehidupan dengan tabah dan keseimbangan batin," ujarnya.

Biksu Tadisa mengatakan api yang diambil dari sumber api alam untuk perayaan Waisak telah didoakan menjadi api dharma.

"Api didoakan supaya menjadi terang bagi kegelapan dunia. Secara fisik dunia terang, tetapi gelap dalam batin harus diterangi api dharma," katanya.

(Baca: Air berkah Waisak tiba di Candi Mendut)

Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017