Tokyo (ANTARA News) - Perekonomian Jepang dalam triwulan pertama 2007 diperkirakan tumbuh, meski dalam level percepatan yang rendah akibat pembelanjaan rumah tangga dan perusahaan tidak berlanjut peningkatannya akhir-akhir ini, kata para analis. Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini tengah mengalami peningkatannya sejak Perang Dunia II, meski sejumlah pakar mengkhawatirkan di bidang pembelanjaan konsumen yang memberi kontribusi 55 persen dari produk domestik bruto (PDB). Para ekonom memperkirakan Pemerintah Jepang pada Kamis akan mengumumkan PDB tumbuh 0,7 persen untuk triwulan ini dibandingkan triwulan keempat tahun 2006 yang mencapai 2,6 persen setahunnya. Hal itu akan menjadi pertumbuhan triwulanan kesembilan, meski sempat terjadi penurunan pertumbuhan PDB dari 1,3 persen atau 5,5 persen secara tahunan pada periode Oktober-Desember. "Pembelanjaan konsumen masih cerah berkat musim semi yang mendorong pembelian pakaian hangat. Demikian pula ada peningkatan pengeluaran perusahaan untuk TV datar, ponsel dan mesin permainan sehingga melanjutkan kenaikan perekonomian secara umum," kata ekonom senior Institut Daiwa Junichi Makino. Jepang memiliki data kuat saat pemerintah pada Senin menyatakan surplus transaksi naik di luar perkiraan sehingga mencatat rekor untuk Maret dan tahun anggaran terakhir, yang didorong oleh investasi luar negeri yang kuat dan harga minyak mentah yang menurun, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007