Banjarmasin (ANTARA News) - Sekira 72 persen terumbu karang di Indonesia pada saat ini dalam kondisi rusak berat, dan 22 persen baik, dan enam persen diantaranya sangat baik, kata Sekretaris Jendral Departement Kelautan dan Perikanan (DKP), Irwandi Idris. Dalam acara sosialisasi program DKP di Banjarmasin, Selasa, ia mengemukakan bahwa tercatat sekitar 40 persen hutan bakau (mangrove) juga telah rusak, yang mengakibatkan berkurangnya stok ikan dan tingginya pencemaran, abrasi dan erosi pantai. Kondisi tersebut, menurut dia, terjadi lantaran rendahnya kesadaran masyarakat tentang arti penting dan nilai strategis sumber daya pesisir dan laut bagi keberlanjutan pembangunan. Bukan hanya itu, ia mengemukakan, perhatian dan pengetahuan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan maupun aksek permodalan juga masih sangat rendah, karena sekitar 140 juta penduduk wilayah pesisir ada 80 persen diantaranya masih miskin dengan tingkat pendidikan rendah. Padahal, menurut dia, potensi wilayah pesisir Indonesia cukup tinggi bila dikelola secara baik dan benar. Di Indonesia tercatat memiliki 17.504 pulau dan 95.181 kilometer panjang garis pantai, dengan produktifitas keanekaraman hayati laut tropis yagn cukup pesat. Hal tersebut bisa dilihat dari total spicies ikan laut Indonesia terkaya didunia atau mencapai 37 persen total spesies ikan dunia dan 18 persen total terumbu karang dunia, dan di negeri ini juga merupakan produsen ikan keenam terbesar di dunia, dengan produksi mencapai 5,juta ton. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007