Serang (ANTARA News) - Gubernur Banten Wahidin Halim menegaskan komitmennya untuk memajukan pendidikan Provinsi Banten dengan akses pendidikan yang diberikan secara baik untuk membuktikan Provinsi Banten bukan daerah terbelakang.

"Saya akan bangun dunia pendidikan di Banten sesuai program saya. Akan kita buktikan Banten tidak akan terbelakang," kata Wahidin Halim saat menghadiri sidang senat terbuka Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin (IAIN SMH) Banten dan wisuda sarjana XXI & Pascasarjana IX Tahun Akademik 2016/2017 di Aula Kampus IAIN di Serang, Sabtu.

Hadir pada acara tersebut, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Asman Abnur, Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo, rektorat dan civitas akademika IAIN Suna Maulana Hasanuddin (SMH).

Oleh karena itu, kata Wahidin, sesuai kecintaannya terhadap pendidikan dan masyarakat Banten, dirinya bersama wakilnya Andika Hazrumy akan bangun dunia pendidikan di Banten, agar tidak ada lagi SMK menumpang di gedung SD, memberikan dukungan sepenuhnya untuk sekolah hingga perguruan tinggi.

"Selama ini saudara-saudara kita masih banyak sekolah di luar Banten, nanti kita perkenalkan di Banten banyak lembaga pendidikan yang punya kualitas baik. Salah satunya adalah IAIN Banten," kata mantan Walikota Tangerang dua periode ini.

Gubernur Banten yang baru dilantik Presiden Jokowi pada Jumat (12/5/2017) , berpesan kepada para wisudawan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama ini, ditambah pengalaman agar diterima oleh maryarakat, berjuang untuk negara dan Banten di tengah masalah pendidikan Banten.

"Lulusan IAIN juga harus membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka bisa membangun desanya," kata Wahidin Halim.

Wahidin menjelaskan, Sultan Ageng Tirtayasa memulai pembangunan dengan pendidikan. Pendidikan Islam berkembang dan ilmu pengetahuan juga berkembang di Banten dan nusantara. Sehingga dirinya yakin pendidikan di Banten akan maju, pesat dan berkembang dibandingkan dengan provinsi lain.

"Banyak orang cerdas di Banten, profesor, doktor. "Tapi mereka gak mau pulang kampung dan terlalu nyaman di kota lain. Saya berharap sumbangsih mereka sangat diperlukan untuk Banten," katanya.

Sementara itu, Menpan-RB Asman Abnur mengatakan, pengembangan sistem pelayanan berbasis Informasi Teknologi harus sudah mulai diterapkan di setiap lembaga birokrasi. Hal ini dimaksudkan untuk membuat waktu pelayanan lebih efektif dan efisien.

"Bagaimana birokrasi di back up dengan sistem teknologi yang bagus. Persaingan investasi akan terus menerus mendunia, memperebutkan pasar dan ini tidak bisa lagi dilakukan secara manual. Kalau tidak bisa mengantisipasi ini, kita akan ketinggalan," kata Menpan-RB Asman Abnur.

Asman mengatakan, sistem pelayanan berbasis teknologi juga harus mudah diakses oleh masyarakat. Sehingga masyarakat dalam menyampaikan keluhan maupun membutuhkan pelayanan tidak kesulitan.

"Ini tantangan bagaimana mengubah cara berfikir yang konvensional ke arah modern," katanya.

(U.M045/E001)

Pewarta: Mulyana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017