Milan (ANTARA News) - Klub AS Roma merebut Piala Italia, meskipun pada pertandingan kedua final kejuaraan itu, Kamis, menelan kekalahan 1-2, namun secara keseluruhan mereka menang 7-4. Inter, yang gagal mengulang keberhasilan menyandingkan gelar Liga Italia dan Piala Italia, tampil penuh semangat dalam pertandingan kedua itu, namun kemenangan telak Roma, yakni 6-2, ketika pertandingan pertama pekan lalu, membuat upaya mereka menjadi berat. Striker asal Argentina yang sedang dalam kondisi bagus, Hernan Crespo, melengkungkan lehernya untuk menciptakan gol melalui sebuah sundulan menyambut umpan silang Maicon pada awal babak kedua untuk memberi keunggulan pada tim tuan rumah. Pemain pengganti Julio Cruz, yang masuk pada babak pertama menggantikan Patrick Vieira yang cedera, meluncur menyambut umpan Luis Figo pada menit ke-56 untuk memberi harapan pada Inter untuk membalikkan keadaan, meskipun hampir mustahil. Pelatih Inter, Roberto Mancini, malah kemudian dibuat frustrasi dengan diusir dari tempat dia memberi arahan, karena melakukan protes pada pertengahan babak kedua. Dia mencoba untuk memberi arahan pada timnya di bangku penonton, namun peluang lainnya untuk membalikkan keadaan juga menguap saat pemain belakang Inter, Ivan Cordoba, dikeluarkan dari lapangan lantaran tangannya menyentuh bola, setelah mendapat kartu kuning pertama saat pertadingan baru berlangsung selama dua menit. Roma balik menjebol gawang Inter melalui Simone Perrotta yang menyambut tendangan silang Francesco Totti tujuh menit sebelum bubaran. Bek kanan Roma, Christian Panucci, dikeluarkan dari lapangan lantaran menggaet pemain Inter, Alvaro Recoba, dari belakang pada saat "injury time", namun hal itu tidak mengubah keadaan, dan kemenangan tetap bagi Roma, yang menempati posisi kedua di bawah Inter pada klasemen liga. Kapten tim Roma, Totti merasa bangga timnya bisa merebut Piala Italia itu tepat empat hari setelah kelahiran anaknya yang kedua, Chanel. "Saya menyembahkan Piala Italia itu tidak hanya untuk putri saya, Chanel, namun juga untuk seluruh keluarga saya yang selalu dekat dengan saya," katanya kepada para pewarta. Ia menimpali, "Kami terbiasa melihat Inter selalu menang, dan suatu hal yang tepat kami juga bisa merebut trofi yang penting. Kami datang ke sini dengan pengetahuan bahwa mereka dapat dikalahkan." Sementara itu, asisten pelatih Inter, Sinisa Mihajlovic, mengatakan," Kami sudah kehilangan Piala ini dalam pertandingan di Olimpico, namun kami tidak selayaknya kebobolan enam gol." "Kami sadar untuk bisa membalikkan keadaan memang tidak mudah. Anak-anak sudah mengerahkan segenap kemampuannya, tidak ada yang bisa mereka berikan lagi. Pertandingan akan berbeda jika saja kami mencetak gol pada babak pertama," katanya menambahkan, seperti dikutip Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007