Jakarta (ANTARA News) - Komisi Nasional Pengendalian Tembakau menjalin kerja sama dengan PT Transjakarta untuk mengampanyekan dampak negatif konsumsi rokok melalui pemasangan iklan pada badan bus-bus Transjakarta.

Iklan kampanye dengan tulisan "Ngerokok Cuma Bakar Uang" dipasang pada sebagian bus Transjakarta untuk mengingatkan masyarakat mengenai kerugian merokok.

"Iklan layanan masyarakat yang kami buat ini untuk mengingatkan masyarakat bahwa merokok itu sangat sia-sia," kata Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau dr Prijo Sidipratomo SpRad saat peluncuran iklan di Balai Kota Jakarta, Selasa.

Prijo mengatakan masyarakat Indonesia harus pandai membuat prioritas dengan memilih menggunakan uang untuk perbaikan gizi dan pendidikan keluarga ketimbang untuk rokok.

Prijo mengatakan iklan "Ngerokok Cuma Bakar Uang" sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, yang pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2017 mengatakan: "Jangan sampai ada uang dipakai untuk beli rokok dan tidak dipakai untuk menambah gizi anaknya."

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menyatakan perusahaan mendukung kampanye pengendalian dampak penggunaan tembakau.

"Masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jakarta, harus bisa keluar dari garis kemiskinan. Kalau rokok cuma membuat kita bertambah miskin, mengapa harus merokok," katanya.

Budi mengatakan iklan layanan masyarakat "Ngerokok Cuma Bakar Uang" di terpasang pada 21 unit bus Transjakarta yang beroperasi di Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit).

Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah, yang meresmikan pemasangan iklan kampanye anti-rokok itu, mengatakan: "Kita sepakat rokok berbahaya dan sampai pada kesimpulan merokok sama saja dengan membakar uang. Ini loncatan luar biasa yang harus terus diperjuangkan," katanya.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017